JAKARTA, MENARA62.COM -– EMT Muhammadiyah – EMT Indonesia : 119 personil bergerak ke Turkey dengan Pesawat Garuda. Setelah mengirimkan 47 personel tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) pada Sabtu (11/2/2023), Indonesia kembali kirimkan misi kemanusiaan untuk gempa Turki, yaitu Emergency Medical Team (EMT) Indonesia, Senin (13/2/2023).
Pengiriman ini dilepas secara resmi oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Pimpinan TNI Polri, Pimpinan MDMC – EMT Muhammadiyah di Lanud Halim Perdana Kusuma.
Sebanyak 119 personil EMT Indonesia, terdiri dari dokter dan tenaga medis EMT berasal dari Kemenkes, TNI, Polri dan Ormas. Rombongan ini termasuk dua orang perwakilan dari Kemlu dan seorang dari BNPB. Otoritas Turki meminta EMT Indonesia membangun Field Hospital di wilayah paling parah terdampak, yaitu Distrik Hassa di Propinsi Hatay.
Selain personil EMT, bantuan logistik yang terdiri dari peralatan medis, obat-obatan, logistik pengungsian, generator listrik, dan bahan makanan, juga ikut diterbangkan dalam pengiriman ini.
Dari 119 personil Tim Kemanusiaan Indonesia untuk respon gempa Turkiye dan Suriah, terdapat 25 personil yang merupakan kader Muhammadiyah. Sebanyak 23 orang di antaranya tergabung di dalam EMT Muhammadiyah International.
Tim EMT Muhammadiyah akan bergabung dengan berbagai unsur lainnya, seperti : Tim Kesehatan Polri (17 personil), Tim Kesehatan TNI (17 personil), Tim EMT Kemenkes, BNPB, organisasi profesi dan organisasi masyarakat dalam INA-EMT. Tim INA-EMT ini sendiri akan mendirikan rumah sakit lapangan di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turkiye. Tim EMT Muhammadiyah juga membawa logistik tim seberat 5 ton, baik logistik medis maupun non-medis.
Pelepasan
Sebelumnya pada hari, Ahad (12/02/2023) Tim EMT International Muhammadiyah dilepas secara langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bertempat di BPPK Kemenkes, Pelepasan itu dihadiri oleh M. Izzul Muslimin S.IP. Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, didampingi Mashuri Masyhuda MM, wakil Sekretaris MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Izzul menyampaikan, pemberangkatan Tim EMT Muhammadiyah ke Turkiye merupakan wujud konsistensi Muhammadiyah untuk senantiasa membantu sesama. Bantuan itu diberikan tanpa mengenal suku, agama, ras, dan batas wilayah.
“Tahun ini merupakan 100 tahun PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Keberangkatan tim ini merupakan tonggak sejarah bagi Muhammadiyah. Perlu diketahui bahwa pada 15 Februari 1923, berdirilah Klinik Muhammadiyah pertama di daerah Suronatan, Yogyakarta. Ketika itu, KH Ahmad Dahlan beserta segenap tokoh Muhammadiyah menolong seluruh masyarakat melalui Klinik Muhammadiyah tanpa memandang suku, agama, ras, dan sebagainya,” ungkap Izzul.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 2006-2010 ini, juga berpesan kepada seluruh personil EMT Muhammadiyah yang akan berangkat ke Turki untuk senantiasa memberikan contoh kepada anggota INA-EMT yang lain. Mengingat, Tim EMT Muhammadiyah memiliki segudang pengalaman dan sedang dalam proses verifikasi WHO yang tahapnya sudah memasuki 75 %.
“Semoga teman-teman semua dapat menjalankan amanah dengan baik, diberikan kekuatan untuk menjalankannya, dan pulang ke tanah air dengan selamat,” pesan Izzul di akhir sambutan.
Berikut 23 anggota Tim EMT Muhammadiyah Respon Gempa Turkiye dan Suriah:
1. dr. Corona Rintawan
2. dr. Eva Delsi Djohar
3. dr. Ershad A. Manggala
4. Ade Indah Irmayanti Y
5. Suprayetno
6. Agus Priyanto
7. Anggi Setiawan
8. Mualim Abdillah
9. Nani Sarwiah
10. Naziat Fatchur
11. Nur Adi Wibowo
12. Zakarija Achmat
13. Pristiawan Buntoro
14. Donny Halim Mutiasa
15. Huda Khairun Nahar
16. Faruq Kusuma N
17. Noto Prasetyo
18. Fikri Syahmunakhwa
19. Muhammad Taufiq Ulinuha
20. Surya Prima
21. Novy Husnul M
22. Rindya Fery Indrawan
23. M Abdoel Malik Rizal
Selain 23 kader Muhammadiyah di atas, masih ada 2 kader lain yang bergabung di dalam Tim INA-EMT mewakili organisasi profesi, di antaranya
1. dr. Ribkhi
2. dr. Tjatur