26.9 C
Jakarta

Erupsi Gunung Anak Krakatau Bahayakan Penerbangan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Erupsi Gunung Anak Krakatau bahayakan penerbangan. Dalam penerbangan yang dilakukan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) bersama TNI mendapati awan dari kawah Gunung Anak Krakatau sangat tebal.

“Sampai dua kali ini kami sudah hampir sampai, awannya tebal dan hari pertama kaca pesawat itu sudah kena partikel-partikel abu sehingga kami bersama TNI menyatakan bahwa ini dapat membahayakan mesin pesawat, harus segera kembali,” jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti dilansir dari Antara, Rabu (26/12).

BACA JUGA: Waspadai Tsunami Susulan di Selat Sunda

Penerbangan itu lanjut Dwikorita dalam rangka mengecek langsung melalui udara terhadap kondisi tebing kawah dari Gunung Anak Krakatau. Dua kali dilakukam uji coba penerbangan mendekati kawah, tetapi belum berhasil mendekati.

BACA JUGA : Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Capai 492 Orang

“Jelas dan itu kami pantau setiap saat kami pantau dengan satelit Himawari. Dari pemantauan kami arah sebaran abunya itu akan terdeteksi dipengaruhi oleh arah angin,” kata Dwikorita.

Sementara itu, pada Rabu (26/12) kondisi cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau berpotensi hujan sedang hingga lebat pada pagi hingga sore hari.

“Pada malam hingga dini hari umumnya berawan dan hujan ringan. Arah angin dari barat daya-barat, namun kecepatan angin permukaan relatif menurun dibanding hari sebelumnya dengan kecepatan maksimum dapat mencapai 20 sampai 25 km/jam,” ucap Dwikorita.

BACA JUGA : BPPT Akan Teliti Penyebab Tsunami Selat Sunda

BMKG sendiri mencatat masih adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Karena itu masyarakat di sekitar Selat Sunda diminta tetap waspada.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB, korban jiwa akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 492 orang.

BNPB juga mencatat hingga hari ketiga pascatsunami Selat Sunda, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi akibat tsunami pada Sabtu (22/12) malam tersebut.

Tsunami tersebut berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus Provinsi Lampung.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!