JAKARTA, MENARA62.COM – Pencarian dan pertolongan korban longsor di Sukabumi terkendala cuaca buruk. Hujan ditambah listrik di lokasi padam menyebabkan pertolongan bagi korban longsor tidak mudah. Ditambah lagi medan yang cukup berat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan selain kendala listrik dan cuaca buruk, jaringan seluler juga buruk. Akibatnya komunikasi tim di lapangan hanya dapat mengandalkan radio handy talkie.
“Pencarian bahkan sempat terhenti akibat hujan dan tidak ada penerangan semalam,” kata Sutopo seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/1).
Menurutnya, pencarian dan pertolongan korban longsor Sukabumi memerlukan alat berat tetapi akses jalan dan medan cukup berat.
“Jalanan terjal berbatu ditambah hujan menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi terhadap korban,” kata Sutopo.
Diakui Sutopo, data korban meninggal sempat simpang siur karena situasi yang panik. Informasi yang beredar di lapangan dan sosial media sempat menyebutkan korban meninggal hingga delapan orang.
“Setelah diverifikasi di posko sementara, korban meninggal dunia diketahui dua orang,” katanya.
Selain dua orang meninggal, 41 orang belum ditemukan, tiga orang dilaporkan luka-luka dan 61 orang berada di pengungsian.
Tim pencarian dan pertolongan terus melakukan pencarian korban. Hingga Selasa(1/1) pukul 02.30 WIB, tercatat 32 kepala keluarga(KK) atau 107 jiwa terdampak longsor,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian. Bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan warga setempat, tim BPBD Sukabumi melakukan pertolongan dan pendataan.
“Yang terdata sementara terdapat 30 rumah yang tertimbun tanah longsor,” ujar Sutopo.