JAKARTA, MENARA62.COM – Membantu orang tua mengasah kreativitas anak di tengah pembatasan aktivitas masa pandemi Covid-19, Faber Castell Internasional Indonesia luncurkan Faber Castell Creative Art Series. Soft launching Faber Castell Crteative Art Series dilakukan bersamaan digelarnya workshop bagi kalangan media dan blogger yang dilaksanakan secara daring, Sabtu (6/2/2021).
“Faber-Castell Creative Art Series merupakan jawaban bagi para orang tua untuk bereksplorasi bersama di tengah aktivitas yang sebagian besar dihabiskan di rumah,” kata Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Richard Panelewen.
Produk ini diakui Richard dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan tidak hanya bagi anak, namun orang tua/keluarga dan juga dewasa, termasuk para tenaga pengajar. Hal ini karena sudah di sesuaikan dengan Kurikulum Pendidikan tahun 2013 (K-13).
Richard menambahkan di kondisi pandemik saat ini dimana anak banyak menghabiskan waktunya hanya melalui pendidikan secara daring/online. Sebagian besar anak menghabiskan waktu untuk bermain games, menonton tv, bahkan bermain sosial media, sehingga kebutuhan anak untuk mendapatkan pendidikan yang bernilai positif dan tentunya memiliki unsur kreativitas, terabaikan.
Richard menjelaskan, bahwa Faber-Castell Creative Art Series, untuk saat ini terbagi menjadi 6 (enam) produk yakni Stone Deco Art, Colour Your Own Tote Bag, Origami Fashion Design, 3D Art Frame, Make Your Own Kite, dan Air Jet Sport Car.
Melalui produk ini, diharapkan kembali dapat kembali menumbuhkan bonding di keluarga, interaksi antara anggota keluarga, dan juga sebagai stress relief serta karya yang di hasilkan bisa dipajang/disimpan sehingga bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan menjadi memori yang baik bagi anak.
Hal unik lainnya dari produk Creative Art Series ini adalah setiap pembeli berhak mengikuti workshop Faber-Castell yang berkaitan dengan jenis produk yang dibeli secara cuma-cuma.
Biasanya workshop seperti ini berbayar dari Rp 60.000,- sampai Rp. 150.000,- ini menunjukkan komitmen Faber-Castell untuk memberdayakan masyarakat dalam berkreasi seni dan bukan sekadar menjual produk.
Sementara itu, Psikolog Perkembangan Universitas Gadjah Mada, Dr.Aisah Indati, M.S., Psikolog menambahkan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa bermain, dimana pada masa itu merupakan masa keemasan (golden period). Pada masa keemasan ini dibutuhkan beberapa stimulasi dari lingkungan sekitar, supaya anak mengalami perkembangan yang optimal. Perkembangan yang optimal, akan tercapai apabila anak memperoleh stimulasi yang bervariatif, seperti misalnya stimulasi yang bersifat motorik, emosi, sosial, serta pengamatan.
“Produk Creative Art Series Faber-Castell cocok digunakan bagi anak-anak usia pra sekolah hingga anak-anak usia sekolah dasar. Produk tersebut dapat untuk menstimulasi perkembangan anak, dalam hal pengamatan, emosional dan sosial serta motorik halus,” jelasnya.
Aisah Indati menjelaskan, pengamatan yang dimaksud, karena anak belajar mengamati beragam warna dan bentuk yang ada dalam produk Creative Art Series Faber-Castell. Hal ini akan memacu inisiatif dan kreativitas anak.
Dari sisi emosi dan sosial yakni saat anak bereksplorasi dengan produk, salah satunya melalui proses mencampur berbagai macam warna, hal tersebut mengasah kepekaan emosi (yang melibatkan kreativitas dan inisiatif), serta interaksi sosial anak.
“Sementara stimulasi motorik halus diperoleh saat anak bereksplorasi menggunakan media pewarna, craft, maupun kertas origami, akan melatih kepekaan motorik halus dalam diri anak,” ungkap Indati.
Indati menambahkan kecerdasan emosional anak, amat memegang peranan penting tidak hanya untuk saat ini namun juga di kehidupannya dimasa depan dan hal itu dapat di raih melalui lingkungan yang sehat, mendukung serta diberikan stimulasi-stimulasi salah satunya melalui kegiatan menggambar dan mewanai.
”Dalam teori kecerdasan emosional di bukunya yang berjudul Buku Handbook of Intelligence, Goleman menjabarkan Ddngan kecerdasan emosional yang baik, hal tersebut pada akhirnya mendorong lahirnya kemampuan dalam ,emahami emosi diri, mengelola emosi,memotivasi diri sendiri, memahami emosi orang lain serta memelihara hubungan,” tutup Indati