Saya kan bukan menteri agama Islam, saya menteri agama Republik Indonesia yang di dalamnya ada 5 agama — Fachrul Razi
JAKARTA, MENARA62.COM — Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menegaskan bahwa dirinya bukanlah menteri agama Islam yang hanya mengurusi agama Islam saja. Bagi sebagian ummat Islam, mungkin akan menyesalinya. Namun, kalau mengingat pada kewajiban kaum Muslim untuk beriman pada Qada dan Qadar, maka setiap Muslim percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi semua kejadian yang menimpa makhluk.
“Jadi bukan saja peristiwa yang menyenangkan yang patut disyukuri, peristiwa tidak mengenakkan juga harus disyukuri,” ujar Buya Risman Muchtar di Jakarta, Rabu (23/10/2019), ketika menanggapi tentang sikap sebagian Muslim saat mendapati peristiwa yang tidak menyenangkan bagi mereka.
“Ini mungkin menjadi ketentuan Allah, yang harus dihadapi. Ini menjadi peristiwa konsekuensi, ketika Muslim selama ini lebih banyak diam ketika melihat sesuatu kemungkaran,” ujarnya sambil mengingatkan, setiap ada sesuatu yang tidak menyenangkan, jangan pernah persalahkan Allah SWT.
“Introspeksi dirilah, karena boleh jadi kitalah penyebabnya dan boleh jadi juga bukan kita secara langsung, tetapi karena kita membiarkan banyak hal menyimpang di depan mata, tetapi kita diam,” ujarnya.
Lihat saja pernyataan menteri agama yang baru dilantik, Buya Risman menegaskan. Menurutnya, tidak ada yang salah, karena memang itulah yang harus diterima ummat Islam saat ini, dan mengingatkan bahwa menteri agama bukanlah menteri agama Islam.
“Saya kan bukan menteri agama Islam, saya menteri agama Republik Indonesia yang di dalamnya ada 5 agama,” kata Fachrul seusai dilantik di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/10/2019), seperti dilansir situs Antaranews.com.
Komunikasi
Fachrul juga bertekad untuk menjaga komunikasi dengan para kiai maupun pemuka agama lainnya.
“Pasti kita komunikasi yang baik dengan semua, memang kita superman bisa selesaikan semuanya? Kita komunikasi dengan organisasi, dengan NU, Muhammadiyah, majelis ulama dan saya dibantu banyak dengan teman-teman di kementerian,” ujarnya.
Terkait program deradikalisasi, Fachrul mengaku belum merumuskannya. “Belum kita rumuskan. Mungkin maksud saya, tidak usahlah tiba-tiba kita membuat kejutan-kejutan, mungkin kalau kita bisa melakukan dengan baik dan tenang, semua orang merasa dihormati dengan baik tapi upaya menangkal radikalisme tetap kita lakukan, itu lah yang betul ide-ide yang baik yang akan kita terapkan,” ujarnya.
Saat mengenalkan Fachrul Razi, Presiden Jokowi meminta agar ia mengurus radikalisme hingga industri halal.
“Bapak Jenderal Fachrul Razi sebagai menteri Agama, waalaikumsallam. Ini urusan berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal, saya kira dan terutama haji berada di bawah beliau,” kata Presiden Joko Widodo.
Fachrul Razi adalah lulusan Akademi Militer 1970 yang berpengalaman dalam bidang infantri. Jabatan terakhir purnawirawan jenderal bintang empat ini adalah Wakil Panglima TNI 1999-2000.