DEPOK, MENARA62.COM – Forum Akademisi Indonesia ( FAI ) yang saat ini berusia tujuh tahun berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan studi anak-anak yatim atau anak-anak berprestasi namun berasal dari keluarga yang kurang mampu agar mereka bisa melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Siaran pers FAI, Sabtu (23/4/2022) menyebutkan, komitmen untuk bersikap konsisten dalam mendorong kemajuan studi anak yatim dan anak-anak dari keluarga kurang mampu itu dikemukakan Sekjen FAI Eni Heni Hermaliani menjelang buka puasa bersama anak-anak yatim di Depok Jawa Barat pada 22 April 2022.
Acara buka puasa bersama anak yatim piatu dan dhuafa serta anak-anak penghafal Qur’an itu dilaksanakan FAI dalam rangkaian Program “Berbagi Ramadhan”. Acara tersebut dilaksanakan FAI secara rutin pada setiap Bulan Suci Ramadhan.
Pada kesempatan itu pengurus FAI juga menyerahkan uang dan bingkisan secara simbolis kepada sejumlah anak yatim dan dhuafa serta anak penghafal Qur’an. Penyerahan bantuan di Bulan Suci Ramadhan itu merupakan amanah dari para donatur.
Sekjen FAI Eni Heni Hermaliani yang didampingi Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Dalam dan Luar Negeri FAI Didin Syahrudin Sukeni lebih lanjut mengemukakan bahwa FAI lahir dari gagasan para tokoh bangsa dan akademisi lintas generasi yang peduli bagi kemajuan pendidikan anak bangsa.
Dalam kaitan itu, Sekjen FAI berharap agar kegiatan pemberian beasiswa bagi anak yatim dan anak-anak berprestasi dari kalangan orangtua yang kurang mampu dapat terus dilakukan, dan bantuan sekecil apapun dari para donatur akan sangat berarti bagi kelanjutan studi anak-anak tersebut.
Pembentukan FAI itu sendiri dideklarasikan pada 23 Mei 2015 di Jakarta dengan Ketua Umum Dr. Indra C. Uno, MBA, seorang ahli manajemen strategis dari Universitas Indonesia. Salah satu penasehat FAI adalah ekonom yang juga dikenal sebagai pengamat politik-ekonomi Dr. Ichsanuddin Noorsy.
Acara deklarasi pembentukan FAI dihadiri beberapa akademisi dan tokoh bangsa serta kalangan profesional yang sepakat berikrar bersama membangun paradigma keilmuan untuk mencerdaskan bangsa.