33.3 C
Jakarta

Farmasi UM Magelang Hadirkan Profesor Thailand

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) mengadakan kuliah tamu di Gedung Rektorat Lantai 3 Kampus 2, Kamis (20/6/2019). Kuliah tamu yang mengangkat tema “Antibiotics Dosing In Patient Receiving Renal Replacement Theraphy” menghadirkan Assoc. Prof. Weerachai Chaijamon dari Siam University Thailand.

Dijelaskan Setiyo Budi Santoso, MFarm, Apt, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan kuliah tamu diadakan sebagai bentuk pengayaan mahasiswa serta meningkatkan kompetensi mahasiswa Farmasi UM Magelang. “Dalam sebuah tim penanganan pasien gagal ginjal, farmasis merupakan seseorang yang tahu bagaimana reaksi obat di dalam tubuh. Oleh karenanya penting kita mengetahui penghitungan dosis yang tepat agar tidak terjadi overdoses pada seorang pasien,” jelas Budi saat ditemui di sela-sela pembukaan kuliah tamu.

Lebih lanjut Budi mengatakan kuliah tamu diikuti 142 mahasiswa dari semester 2 dan 4. Sedang Prof Weerachai Chaijamon, seorang ahli di bidang farmasi klinis yang menekuni farmakoteraphy pada pasien gagal ginjal.

Budi berharap kuliah tamu ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga dosen. “Bagi mahasiswa harapannya dapat memiliki wawasan yang luas utamanya wacana farmakologi di tingkat global. Sedang bagi dosen, dengan adanya kuliah tersebut dapat menjadi evaluasi terkait materi yang diajarkan kepada mahasiswa masih relevan atau tidak,” katanya.

Sementara dalam pemaparannya, Weerachai menjelaskan mengenai penyesuaian dosis obat pada pasien gagal ginjal. Pasien penderita gagal ginjal terdiri dari tiga macam yaitu penyakit gagal ginjal akut, kronis, dan pasien yang memperoleh donor ginjal.

Menurutnya, dalam penanganan kasus gagal ginjal, pasien harus mendapatkan obat secara bertahap dan menggunakan beberapa pendekatan. “Terdapat enam pendekatan bertahap untuk menyesuaikan dosis obat untuk pasien dengan insufisiensi ginjal. Pertama, memperoleh riwayat dan informasi mengenai demografis/ klinis yang relevan, Kedua, memperkirakan pembersihan keratin, Ketiga, meninjau penggunaan obat yang sedang dikonsumsi oleh pasien, Keempat, menghitung regimen pengobatan saat ini, Kelima, monitor efek penggunaan obat, Keenam, merevisi regimen,” jelasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!