JAKARTA, MENARA62.COM – Empat komunitas literasi Kalimantan Tengah (Kalteng) turut ambil bagian dalam Festival Literasi Nasional 2024 yang berlangsung dari 9 hingga 12 Desember 2024 yang lalu , bertempat di Graha Bakthi Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Ristek RI ini menghadirkan 150 komunitas literasi dari seluruh Indonesia sebagai bagian dari program penerima bantuan pemerintah tahun 2024.
Dengan mengusung tema “Komunitas Literasi dan Sastra Berkarya untuk Indonesia Emas” guna mendukung pendidikan bermutu untuk semua, pentas karya menjadi wadah apresiasi bagi komunitas sastra dan literasi melalui unjuk karya serta penyebarluasan informasi dan program bantuan pemerintah (banpem) bidang kebahasaan dan kesastraan. Festival itu juga menjadi wadah pertanggungjawaban komunitas penerima bantuan pemerintah kepada publik secara langsung dan terbuka.
Keempat perwakilan dari Kalimantan Tengah adalah: ibu Etih (TBM Bina Ilmu Sukamara) , Ros Ermawati (Forum Literasi Kotim Kotawaringin Timur) , Hamsi Aci ( Komunitas Solid Palangka Raya ) dan Bonni Febrian (Taman Pustaka KH Ahmad Dahlan Pulang Pisau) . Turut mendampingi Afifah Nada dari Balai Bahasa Kalimantan Tengah.
Berbagai kegiatan mewarnai acara tersebut, seperti pagelaran seni dan sastra oleh sastrawan ternama seperti Putu Wijaya, Taufik Ismail, dan Kyai Cepu, Pameran produk dan karya yang menampilkan buku, film dokumenter, antologi karya penerima bantuan berupa puisi, cerita pendek, novel, karya jurnalistik hingga berbagai inovasi literasi dan karya sastra penerima bantuan pemerintah.
Masih rangkaian Festival literasi, diadakan juga “Gelar Wicara” : Berbagi Praktik Baik dari Komunitas Literasi Penerima Bantuan Pemerintah Tahun 2024 dengan mengusung tema Pemberdayaan dan Penguatan Jejaring Komunitas Literasi. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan komunitas penerima bantuan pemerintah tahun 2024 sejumlah 150 komunitas dan anggota KKLP Literasi dari Balai/Kantor Bahasa di seluruh Indonesia serta 100 komunitas literasi binaan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra.
Afifah Nada dari Balai Bahasa Kalimantan Tengah memberikan apresiasi atas dedikasi para pegiat literasi di Kalteng.
“Tak syak lagi, semangat para pegiat literasi Kalimantan Tengah terus berkobar. Mereka adalah motor penggerak transformasi literasi di daerah. ” ujarnya
Afifah menekankan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan untuk membangun budaya literasi yang lebih kuat dan merata dan berdampak luas.
“Kolaborasi yang dijalankan tak boleh kendur. Ikat kencang talinya supaya semakin kuat persahabatan literasi. Gandeng komunitas literasi lain. Nyalakan lilin kecil sampai menjadi pijar obor yang besar, Literasi Kalteng terus berjaya !” Kata Nada penuh optimisme.
Sementara itu Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Kalteng, Yussie D. Marie, menyampaikan bahwa literasi di Kalteng masih menghadapi tantangan besar.
“Kurangnya kesadaran akan pentingnya literasi, terutama di tingkat keluarga, menjadi kendala utama. Kita butuh konsistensi dan sinergi antara semua pihak, mulai dari orang tua, TBM, pendidik, hingga pemerintah untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.
Terkait bantuan pemerintah, Yussie mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu komunitas, terutama TBM yang belum mandiri. Namun, ia berharap durasi pelaksanaan program dapat diperpanjang agar kegiatan literasi lebih bervariasi dan berdampak maksimal.
Salah satu komunitas yang hadir Bonni Febrian, dari Taman Pustaka KH Ahmad Dahlan, juga mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan berharga ini. “Acara ini memberikan banyak manfaat, mulai dari menambah pengetahuan, jejaring, hingga inspirasi untuk terus mengembangkan literasi di daerah kami,” katanya.
Festival Literasi Nasional 2024 tidak hanya menjadi ajang pertemuan, tetapi juga wadah kolaborasi, berbagi inspirasi, dan memperkuat jejaring antar komunitas literasi. Kehadiran perwakilan Kalimantan Tengah menjadi bukti semangat literasi di daerah tersebut terus tumbuh dan bergerak menuju perubahan positif bagi generasi mendatang. (Bon)