JAKARTA,MENARA62.COM – Buya Amirsyah Tambunan sekjen MUI memberikan sambutan dalam Fokus Group Discussion (FGD) tentang Cash wakaf Linked Sukuk (CWLS) pada 13/9/23 di Jakarta.
Ia mengatakan cash wakaf link sukuk belum optimal dalam memberikan kontribusi pembiayaan industri keuangan syariah, karena lemahnya literasi, sosialisasi dan edukasi.
Banyaknya tanah wakaf yang terlantar karena skema pembiayaan melalui wakaf uang masih terbatas pada 3 M (masjid, makan dan madrasah). Kedepan menurut Buya Amirsyah juga sebagai Ketua MPW PP Muhammadiyah penting memperkuat skema wakaf uang untuk memperkuat ekonomi umat melalui lahan wakaf produktif.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu RI
Dwi Irianti Hadiningdyah menyampaikan perkembangan Sukuk sejak 2008 dimulai dari penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk) total 240 Triliun telah berkontribusi dalam pembiayaan syariah sejalan dengan prinsip UU No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pertama diterbitkan 7 Mei 2008 hingga kini telah membangun PTKIN dari Sukuk.
Sisi prestasi penerbit green sukuk yang ramah lingkungan dan gren building telah meraih 47 penghargaan internasional. Saat ini kita kembangkan digital paltform di gunakan untuk pembelian sukuk 267 Triliun dalam satu tahun dari 800.000 investor yang mengenal sukuk Salah satu pembiayaan sukuk saat ini RS Retina center udah diresmikan Wapres RI, Saat ini 592 wakif baru, 8 persen dari SWR 01.
Ia berharap waktu dekat Muhammadiyah bisa membangun RS terbesar sebagai legecy generasi kedepan untuk melayani umat yang kurang mampu.
Waktu yang sama Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia, Dr. Imam Teguh Saptono, M.,M. menjelaskan wakaf mulai tumbuh berkembang melalui Nazhir 375 wakaf uang.
Menurutnya wakaf uang di Indonesia masih jauh tertinggal bila di banding dengan pengelolaan wakaf di Singapura dan Malaysia, Untuk itu kata Prof. Dr. Raditya Sukmana Guru Besar Unair yang pernah dinobatkan sebagai tokoh wakaf nasional unsur akademisi mengatakan capaian penerbitan CWLS sejak SWR001sd SWR004 378,15 Miliar masih jauh dari target potensi wakaf uang di Indonesia. Juga hadir Prof Dr Waryono Abdul Ghafur sebagai Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag (Ditzawa) mengatakan pentingnya upaya menggali potensi wakaf uang untuk memperkuat ekosistem ekonomi keuangan syariah pungkasnya.