JAKARTA, MENARA62.COM — Film berjudul The Santri sudah siap tayang di layar lebar untuk menyambut Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2019. Film hasil kolaborasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan sutradara Livi Zeng ini trailernya dirilis pada 9 September 2019.
Namun, kontroversi segera menyambut kehadiran The Santri. Salah satu kiai muda NU, KH Luthfi Bashori, bahkan membuat meme berisi seruan larangan menonton film tersebut.
“Para santri dan jamaah yang mengaji pada saya, di mana saja berada, mohon kalian jangan menonton film The Santri (2019), karena film ini tidak mendidik, cenderung liberal, ada adegan pacaran, campur aduk laki-perempuan, dan membawa tumpeng ke gereja. Jelas sekali adegan ini melanggar syariat. Bukan tradisi pesantren Aswaja (ahlusunnah wal jamaah),” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang, Jawa Timur, itu.
Front Santri Indonesia (FSI) juga tegas menolak film The Santri, karena tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya. Mengutip penjelasan KH Hasani Nawawi Sidogir, FSI menyatakan bahwa hakikat santri tindak langkahnya adalah orang yang berpegang teguh pada tali ajaran Allah SWT yang kuat (al-Qur’an), mengikuti Sunnah Rasulullah SAW, dan teguh pendirian dalam setiap keadaan.
“Itu adalah adalah sandaran sejarah dan kenyataan yang tidak dapat diganti dan diubah selama-lamanya,” kata Ketua Umum FSI, Al-Habib Muhammad Hanif Al Athas Lc.
