SOLO, MENARA62.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menegaskan komitmennya dalam peningkatan mutu akademik melalui penyelenggaraan Workshop Kurikulum bertema “Revitalisasi Kurikulum”, di Ruang Seminar Lantai 5 Gedung Pascasarjana UMS. Kegiatan ini diikuti pimpinan Program Studi Pendidikan Jasmani, Tim Task Force Pendidikan Jasmani, manajemen fakultas, serta perwakilan unsur terkait lainnya.
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani, Dr. Eko Sudarmanto, S.Pd., M.Or., menilai revitalisasi kurikulum menjadi langkah strategis untuk memperkuat kualitas lulusan agar mampu menjawab tantangan zaman
“Dengan adanya revitalisasi kurikulum ini, saya berharap Program Studi Pendidikan Jasmani semakin baik dan lulusan kita semakin berdampak bagi masyarakat. Lulusan diharapkan mampu berkontribusi sesuai kebutuhan stakeholder maupun pengguna lulusan,” ujarnya, Minggu (14/12).
Ia menambahkan bahwa kurikulum yang disusun harus mampu memperkuat karakter lulusan, baik dari sisi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, maupun sosial. Hal ini sejalan dengan visi FKIP UMS dalam mencetak tenaga pendidik unggul dan berdaya saing global.
Workshop menghadirkan narasumber Dr. Laili Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd., akademisi dan pakar kurikulum yang dikenal aktif dalam riset serta pengembangan kurikulum pendidikan tinggi. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya FKIP UMS untuk memastikan kurikulum yang diterapkan tetap relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan.
Dalam pemaparannya, Laili menegaskan bahwa revitalisasi kurikulum bukan sekadar proses administratif, melainkan pembaruan menyeluruh yang harus adaptif terhadap dinamika global dan tuntutan dunia kerja.
“Revitalisasi kurikulum bukan sekadar mengganti dokumen, tetapi memastikan kurikulum benar-benar menjawab kebutuhan mahasiswa, masyarakat, dan perkembangan ilmu pengetahuan,” tegasnya.
Pada workshop, peserta terlibat aktif dalam diskusi dan peninjauan struktur kurikulum yang berjalan, mulai dari evaluasi capaian pembelajaran lulusan (CPL), pemetaan mata kuliah, strategi pembelajaran, hingga model asesmen. Proses tersebut diharapkan mampu menghasilkan kurikulum yang lebih sistematis, terukur, dan berdaya saing.
Sementara itu, Ketua Tim Task Force Pendidikan Jasmani, Dr. Pungki Indarto, S.Pd., M.Or., menjelaskan bahwa tim telah menyiapkan sejumlah strategi teknis untuk memastikan proses revitalisasi berjalan terarah. Penyelarasan antara CPL, materi perkuliahan, dan kebutuhan dunia profesi menjadi agenda utama dalam workshop ini.
Menurutnya, program studi dituntut untuk merancang kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar akreditasi, tetapi juga memiliki nilai tambah melalui integrasi teknologi, penguatan praktik lapangan, serta peningkatan pengalaman belajar mahasiswa.
“Keberhasilan revitalisasi kurikulum membutuhkan kolaborasi seluruh dosen, terutama dalam implementasi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dan berbasis kinerja,” jelasnya.
Workshop yang digelar pada Selasa (9/12) itu, menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, di antaranya penyelarasan profil lulusan dengan kebutuhan dunia pendidikan dan industri olahraga, peninjauan struktur kurikulum agar lebih ringkas dan relevan, dan integrasi teknologi dan digitalisasi pembelajaran. Adapun kesepakatan lainnya berupa penguatan evaluasi berbasis CPL serta peningkatan pembelajaran berbasis pengalaman dan penguatan soft skills abad ke-21.
“Kesepakatan tersebut akan menjadi dasar penyusunan draf kurikulum lanjutan yang selanjutnya dibahas bersama fakultas dan senat akademik. Melalui kegiatan ini, FKIP UMS menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pembaruan kurikulum secara berkelanjutan demi menghasilkan lulusan yang unggul, adaptif, dan siap berkontribusi bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)


