JAKARTA, MENARA62.COM – Membantu siswa yang terkendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19, Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik) berinisiatif meluncurkan program #MerdekaBerbagi. Program yang digelar selama sebulan tersebut berhasil mengumpulkan donasi dari berbagai sumber baik individu maupun instansi berupa uang tunai, telepon genggam, tablet hingga laptop.
“Awalnya kami ingin berbagi kuota internet. Tetapi di tengah perjalanan, rencana itu berubah seiring diluncurkannya program bantuan kuota internet bagi semua siswa oleh Kemendikbud,” kata Syarief Oebadillah, Koordinator Fortadik.
Donasi berupa uang kemudian dibelikan telepon seluler. Hingga program ditutup, Fortadik berhasil menyalurkan 14 unit telepon seluler, 5 unit tablet dan 1 unit laptop. Semua donasi tersebut telah disalurkan kepada siswa kurang mampu di wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur, yang telah membantu menyukseskan kegiatan #MerdekaBerbagi. Semoga sedikit bantuan ini bisa bermanfaat bagi para siswa untuk menjalankan PJJ selama pandemi Covid-19,” kata Oebay.
Diakui inisiasi #MerdekaBerbagi muncul setelah pewarta anggota Fortadik begitu banyak mendapati siswa yang terkendala mengikuti PJJ baik karena paket data maupun dukungan gawai. Atas kesepakatan semua anggota Fortadik, akhirnya diluncurkan program #MerdekaBerbagi dengan sasaran siswa kurang mampu.
Hal senada disampaikan Koordinator Gerakan #MerdekaBerbagi, Ahmad Mutiul Alim. Dia menyampaikan sumbangan tidak hanya diberikan kepada siswa secara individu, melainkan pula kepada panti asuhan yang terkendala PJJ karena minim fasilitas.
“Untuk ponsel, kami memang khususkan kepada siswa. Tapi untuk tablet dan laptop kami serahkan kepada panti asuhan, sengajar agar bisa dimanfaatkan secara kolektif,” terang Muti.
Salah seorang penerima bantuan, Putra, mengaku bersyukur mendapatkan ponsel melalui Gerakan #MerdekaBerbagi. Putra yang merupakan seorang anak dari seorang buruh cuci, mengatakan selama ini hanya mengandalkan ponsel ibunya yang tidak memadai untuk pembelajaran daring.
“Alhamdulillah saya bisa pakai ponsel ini untuk belajar dari rumah. Terima kasih kakak-kakak Fortadik,” ujar Putra.
Sementara itu, Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kemdikbud, Evy Mulyani menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Fortadik yang telah ambil bagian dalam membantu siswa yang terkendala PJJ. Program ini merupakan bentuk solidaritas dalam membantu peserta didik yang kesulitan menjalani PJJ, akibat ketiadaan sarana gawai.
“Kemendikbud menyampaikan apresiasi kepada Fortadik yang dalam masa pandemi ini hadir berkontribusi bagi dunia pendidikan, salah satunya dengan donasi gawai bagi pelajar yang menghadapi tantangan sarana PJJ,” kata Evy.
Ia berharap ke depan Fortadik akan terus terlibat aktif dalam berbagai aksi-aksi yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Karena pendidikan sejatinya bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi juga semua masyarakat termasuk para jurnalis.