31.6 C
Jakarta

Gambar Sampul ‘Jokowi-Pinokio’ di Majalah Tempo Tak Berimplikasi Hukum

Baca Juga:

BANDUNG, MENARA62.COM — Pakar semiotik dan linguistik forensik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Aceng Ruhendi Saifullah, menilai gaya satir Majalah Tempo tak akan berimplikasi hukum. Hal ini terkait sampul depan Majalah Tempo edisi terbaru yang menampilkan gambar Presiden Jokowi dengan bayangan hidung memanjang mirip boneka Pinokio yang berkarakter pembohong.

“Representasi kritis semacam itu dijamin oleh Undang-Undang (UU) Pers yang berkaitan dengan kebebasan pers dalam berekspresi dan berpendapat,” kata Aceng, jebolan S-3 Universitas Indonesia (UI), kepada menara62.com, Senin (16/9/2019).

Ia menjelasan, lazimnya cover majalah, Tempo kali ini, edisi Senin 16-22 September 2019, secara semiotik menggunakan multimoda: teks dan gambar. Teks berisi judul utama: Janji Tinggal Janji. Sementara visualnya berupa potret atau gambar Jokowi, dengan latar bayangan seperti gambar boneka Pinokio.

Dalam pandangan Aceng, pesan yang terkandung dari teks — dengan mengulang dua kali kata “janji” — bisa bermakna: sudah terlalu banyak janji Jokowi yang tidak ditepati. Sedangkan potret Jokowi yang berlatar bayangan Pinokio mengandung makna: Jokowi sebagai perwujudan dari karakter boneka Pinokio yang dikenal luas sebagai seorang pembohong.

“Ditinjau dari segi analisis linguistik forensik, cover Tempo tersebut tidak memiliki implikasi yang dapat berdampak hukum. Selain sikap kritis semacam itu dijamin oleh UU Pers, secara tematik berkaitan dengan isu kepentingan publik, tidak ada unsur SARA,” tandas aktivis mahasiswa Bandung era 1970-an yang pernah dipenjara rezim Orde Baru itu.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!