BOGOR, MENARA62.COM – Dukung upaya standardisasi produk baterai listrik di Indonesia, National Battery Research Institute (NBRI) NBRI menggelar kegiatan Industrial Training: PLN (Persero) bertema “Battery Cell and Pack Standard and Testing”. Workshop yang digelar selama 3 hari yakni 12-14 Oktober 2023 di Kantor NBRI tersebut dilakukan sebagai persiapan standardisasi produk baterai listrik yang akan dilakukan oleh PLN.
Dijumpai di sela workshop, Manajer Tegangan Rendah PLN Pusat Sertifikasi, Rendy Yuliandhika menjelaskan baterai listrik yang beredar di pasaran saat ini belum memiliki standar. Karena itu PLN akan melakukan standardisasi terhadap semua produk-produk baterai listrik yang beredar di Indonesia.
“Kami belum memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup mengenai seluk beluk dunia baterai listrik yang beredar di Indonesia saat ini. Karena itulah PLN mengutus personelnya untuk menambah pengetahuan ke NBRI,” jelasnya.
Diakui saat ini PLN tengah mempelajari seluruh spesifikasi dari merek baterai listrik yang beredar di pasaran Indonesia. Produk baterai yang masih diimpor tersebut memiliki spesifikasi dan jenis yang berbeda-beda, sehingga sulit untuk mengidentifikasi produk baterai listrik satu dengan yang lainnya.
“Oleh sebab itu kami belajar ke ahlinya (ke NBRI-red), sebagai upaya meningkatkan kompetensi personel kami untuk dapat menguji baterai listrik,” ujarnya.
Jika nantinya PLN sudah mendapat informasi yang cukup mengenai spesifikasi dan seluruh komponen baterai listrik, maka kedepan seluruh baterai listrik yang sudah dan akan beredar di Indonesia harus diuji terlebih dahulu oleh PLN.
Dilanjutkannya, PLN akan menstandarkan seluruh produk listrik yang beredar di Indonesia dan menerbitkan sertifikasi kepada produk yang lolos uji. “Kami akan menguji produk baterai listrik yang beredar di Indonesia, kami yang akan memberi sertifikat seluruh produk baterai listrik ini,” ujarnya.
Salah satu materi yang disampaikan dalam workshop tersebut adalah charging station. Prof Muhammad Nizam, pengajar baterai listrik mengungkapkan dalam sistem charging station ini seluruh produk baterai listrik memiliki sistem sendiri, sehingga tiap kendaraan memiliki treatment berbeda-beda saat melakukan pengisiam bahan bakar.
“Kita mengajar bagaimana ekosistem pengecasan yang baik. Apa yang diperlukan sehingga sebagain besar produk baterai listrik yang dipasok masuk disini. Standar apa yang diperlukan, sehingga investasi chraging station yang sudah dimiliki PLN bisa digunakan seluruh kendaraan, karena mahal investasinya,” tandasnya.
NBRI adalah fondation, atau yayasan pusat unggulan inovasi batttery dan energi terbarukan yang resmi didirikan pada tahun 2020, guna menjawab berbagai persoalan terkait battery yang masih kurang dipahami oleh masyarakat.
Sebagai bagian dari komitmen NBRI mencetak SDM handal dibidang baterai dan sesuai dengan visi lembaga, NBRI menggelar berbagai pendidikan, pelatihan dan riset antara lain Focus Group Discussion (FGD), NBRI Lectures, Millennials Talks, dan Joint Webinars dengan berbagai institusi, universitas, industri, komunitas, baik dari lingkup nasional maupun internasional.
“Alhamdulillah kami sudah membuat kegiatan atau event lebih dari 100-200 kali, dan sudah menjangkau 34 country, kemaren juga kami mengadakan battery summit di Jakarta, yang hadir ada 12 negera dan 176 industri hampir 300 peserta dan semua bicara tentang battery dari hulu ke hilir,” jelas Founder NBRI Prof Evvy Kartini dalam kesempatan terpisah.