JAKARTA, MENARA62.COM — Kondisi Rumah Sakit Anak di Gaza City, Palestina amat memprihatinkan. Rumah sakit pun kekurangan pasokan listrik. Mereka mempunyai genset, namun solar amat langka.
Ditengah kondisi ini, Muslim di Indonesia memberikanbantuan 10.000 liter solar untuk rumah Sakit Syifa dan Rumah Sakit Spesialis anak Naser City Gaza. Solat ini, dimanfaatkan untuk memfungsikan peralatan kesehatan, menerangi kamar operasi dan sejumlah instalasi lainnya yang dibutuhkan dirumah sakit itu. Namun, bantuan ini hanya untuk stok selama 10 hari kedepan.
Terbatasnya bahan bakar ini, disebabkan oleh blokade yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Sukarelawan
Sukarelawan Indonesia yang menetap di Jalur Gaza, Palestina, Abdillah Onim mengungkapkan, wilayah kantong antara Israel dan Palestina itu sedang menuju puncak krisis, setelah lembaga kemanusiaan di bawah PBB angkat kaki.
“Dalam kondisi semacam ini, tentu sumbangan dari rakyat Indonesia masih sangat dibutuhkan,” katanya, seperti dilansir Antara.
“Terlebih, akibat blokade zionis Israel, bantuan yang masuk Gaza sangat minim,” ujarnya.
Salah satu dampak krisis itu, kata dia, ribuan pasien kanker dan gagal ginjal dirawat di rumah sakit tanpa makanan. Karena itu, kata dia, sebuah dapur umum yang diberi nama “Amanah Indonesia” guna membantu menyediakan makanan gratis kepada ratusan pasien di rumah sakit di Gaza, sangat membantu.
Dapur umum “Amanah Indonesia” digagas Yayasan Nusantara Palestina Center (NPC), lembaga sosial kemanusiaan berbadan hukum yang didirikannya, yang berkantor di Jakarta, untuk membantu pihak rumah sakit yang tidak mampu memberikan pelayanan makanan kepada pasien akibat krisis pangan, obat-obatan dan bahan bakar minyak (BBM).
Ia menjelaskan program pengadaan makanan gratis untuk pasien yang sedang dirawat di RS As-Syifa Gaza, yang dibuka sejak akhir Januari 2019 direncanakan berlangsung selama 10 hari dan bisa diperpanjang menjadi 20 hari ke depan.
“Namun, perpanjangan itu tergantung pendanaan dari donatur di Indonesia,” katanya.
Dalam program itu, disediakan 3.300 porsi makanan yang diprioritaskan kepada pasien gagal ginjal dan anak-anak yang sedang dirawat di instalasi anak dan pasien orang tua.
Untuk itulah, Onim mengetuk siapa saja di Indonesia bisa ikut membantu warga Gaza yang dilanda krisis itu. Bantuan cukup dengan menyisihkan Rp 80 ribu, yakni untuk seporsi makanan, terutama untuk pasien anak-anak, yang berarti telah peduli nasib rakyat di Gaza.
Ia menjelaskan, bantuan bisa melalui BNI Syariah Cabang Jakarta Timur dengan nomor rekening 690000 9097 atas nama Nusantara Palestina Center, BNI Cabang Kramat dengan nomor rekening 69000 90089 atas nama Yayasan Nusantara Palestina Center, dan BNI Cabang Kramat dengan nomor rekening 69000 90001 atas nama Abdillah Onim.
Selain itu, kata dia, ia juga menggandeng kitabisa.com untuk menggalang dana.
Sumbangan untuk dapur umum “Amanah Indonesia” bisa dilakukan melalui https://kitabisa.com/palestinamenyeru.
“Semoga Allah SWT membalas budi baik kita semua dengan sebuah kebaikan,” kata Abdillah Onim, yang sebelumnya adalah sukarelawan organisasi kegawatdaruratan kesehatan, “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C) Indonesia yang kemudian menikah dengan muslimah Palestina.