28.9 C
Jakarta

Gelar Munas XXI, JK Sampaikan Pencapaian Program PMI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar Musyawarah Nasional XXI selama tiga hari, 16-18 Desember 2019 di Jakarta. Kegiatan yang diikuti 800 peserta tersebut dibuka resmi oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, Senin (16/12/2019).

Selain jajaran pengurus PMI di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota hadir pula mitra PMI yaitu Kepala Delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) di Jakarta, Kepala Delegasi Regional Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk Indonesia dan Timor-Leste, Kepala Delegasi Palang Merah Amerika, dan perwakilan Palang Merah Jepang.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla atau JK melaporkan berbagai pencapaian program kerja yang berhasil diselesaikan oleh PMI kurun lima tahun terakhir ini.

“PMI telah berhasil mendorong pemerintah untuk mengesahkan Undang-Undang No.1 Tentang Kepalangmerahan pada tahun 2018. Ini merupakan pencapaian besar setelah menunggu selama 13 tahun,” kata Jusuf Kalla.

Pengesahan UU No. 1 Tentang Kepalangmerahan tersebut kemudian diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019 tentang pelaksanaan UU Kepalangmerahan.

Pencapaian lainnya adalah PMI telah melakukan sebanyak 9.976 operasi penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di  11 provinsi di Indonesia dengan memobilisasi sekitar 3 ribu relawannya yang terlatih dalam menanggulangi bencana. Penanggulangan bencana tersebut jelas JK, termasuk tiga bencana besar yang terjadi tahun 2018, yaitu gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB), gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah, dan tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung.

“Selama keseluruhan operasi tanggap darurat, tercatat 3.861.277 penerima manfaat telah menjangkau bantuan PMI, diantaranya air bersih, pelayanan kesehatan, hunian, dukungan psikososial serta bangunan sekolah dan masjid,” lanjut JK.

Selain di dalam negeri, PMI juga mengirimkan bantuan dan penugasan relawan dalam operasi tanggap darurat di luar negeri. Salah satunya mengirim bantuan dan personil untuk membantu masyarakat Rakhine di Cox Bazar, Bangladesh dan membangun RS Indonesia di Myanmar bekerjasama dengan Kementrian Luar Negeri RI.

Diakui JK, operasi penanggulangan bencana tidak terlepas dari kiprah para relawan sebagai ujung tombak organisasi PMI. Selama periode 2014-2019, terdapat 431.581 Palang Merah Remaja (PMR), 36.695 relawan Korps Sukarela (KSR), 10.403 relawan Tenaga Sukarela (TSR) serta 10.609 relawan siaga berbasis masyarakat atau SIBAT. Para personil dilatih dan dikembangkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan dan pembinaan tingkat daerah maupun nasional.

Selain menguatkan personil, di bawah kepengurusan Jusuf Kalla, PMI mengembangkan sarana prasarana seperti telah memiliki 6 gudang logistik regional yang tersebar di Kota Padang, Serang, Semarang, Gresik, Banjarmasin dan Makassar), 1 pusat air dan sanitasi di Jatinangor, 30 posko bencana di 30 provinsi serta kekuatan armada 254 ambulans dan 141 truk tangki air.

PMI tidak hanya bergerak saat kedaruratan, namun juga menjalankan tugasnya membantu meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana. Selama periode 2014-2019, PMI sebut JK, telah menjalankan kegiatan pengurangan risko bencana melalui program berbasis masyarakat.

“Sebanyak 5.814.547 orang telah mendapatkan manfaat langsung dari program yang mengedepankan upaya-upaya promosi kesehatan serta pengurangan risiko bencana seperti banjir, gempa, dan kesiapsiagaan epidemi-pandemi. SIBAT memegang peranan penting dalam program ini dan telah tersebar di 215 desa binaan PMI,” kata JK.

Dalam program donor darah, PMI telah memenuhi lebih dari 94% kebutuhan darah secara nasional. Untuk membantu memenuhi kebutuhan darah tersebut, PMI mengoperasikan 220 unit donor darah (UDD) di Indonesia, memobilisasi 110 bus donor darah, serta menjaring 2.324.418 Donor Darah Sukarela (DDS) yang rutin mendonorkan darahnya 3 bulan sekali. PMI juga bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi DDS 100 kali. Hingga tahun 2018, sebanyak 3.840 DDS 100 kali telah mendapatkan perhargaan tersebut.

Untuk memberikan kualitas darah yang aman, sebanyak 13 UDD PMI telah mendapatkan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Kerja kemanusiaan PMI tidak terlepas dari kerjasama PMI dan mitra pemerintah, pihak swasta, maupun lembaga lainnya, terutama dalam menggalang donasi kemanusiaan. Salah satu pencapaian PMI di tahun 2019 ini adalah bekerjasama dengan Bank Nobu dengan menginisiasi donasi digital melalui metode QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard). Metode ini bertujuan memudahkan masyarakat saat berdonasi ke PMI.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!