30.8 C
Jakarta

Gelar PFP IPM Se Bali, PW IPM Bali Bentuk Korps Fasilitator IPM Bali.

Baca Juga:

DENPASAR, MENARA62.COM. Dalam rangka mencetak kader-kader cerdas dan progresif, Pimpinan Wilayah IPM Bali menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Pendamping atau PFP yang diadakan di YAPPA PCM Denpasar Selatan.

Mengambil tema ” Fasilitator mandiri, Perkaderan Adaptif “, pelatihan yang dimaksudkan untuk mencetak kader-kader yang akan diproyeksikan melengkapi Korps Fasilitator IPM Bali ini dikemas sangat menarik dan siisi oleh pemateri yang sudah mumpuni dibidangnya.

” Pemateri pada Pelatihan Fasilitator Pendamping kali ini diisi oleh pemateri pusat dari LFP PP IPM dan MPK atau Majelis Pendidikan Kader PDM Kota Denpasar. Dan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mencetak Korps Fasilitator IPM Bali yang handal guna mendampingi pelatihan-pelatihan yang akan diselenggarakan di masing-masing daerah” Tutur Sheris Ketua PW IPM Bali.

Pada kesempatan membuka PFP IPM se Bali ini Tatang Mukti Wijaya dari Majelis Kader mewakili PWM Bali menyampaikan beberapa hal yang diharapkan mampu memoti vasi kegiatan yang sedang mereka selenggarakan.

” Kaderisasi adalah menempatkan kader sebagai subyek penggerak organisasi demi kelangsungan organisasi. Pelatihan fasilitator pendamping diperuntukkan sebagai kader terpilih dan penggerak IPM dalam rangka peningkatan kapasitas kompetensi kader.” Unkapnya.

Lanjut Mas Yoyok panggilan akrab Tatang Mukti Wijata ” bagaimana diawal Kyai Dahlan melakukan kaderisasi kepada anak-anak muda ditahun 1912 dengan pembinaan dan memperlihatkan secara langsung aktifitas muhammadiyah dan lewat pengajian-pengajian seperti Pengajian ikhwanul muslimin, Tharatul Qulub, kelompok wal ‘ashri. Anak-anak muda tersebut seperti KH Ibrahim, KH Hisyam, Ki Bagus Hadikusumo dan KHA Badhawi yg kelak jadi ketua Pengurus Besar Muhammadiyah.”

” Kemudian 1918 dibentuklah sekolah Suro Natan atau Standart School Suronatan dan 1920 didirikan madrasah mu’allimin dan Mu’allimat sebagai sekolah kader bukan hanya transfer ilmu umum tapi juga pengetahuan ilmu agama terutama menginternalisasi nilai-nilai idiologi muhammadiyah.” Sambungnya.

Dikuti oleh 12 orang peserta dari 3 PD atau Pimpinan Daerah IPM Se Bali, yaitu PD IPM Denpasar, PD IPM Jembrana dan PD IPM Karangasem, pelatihan ini akan dihelat selama 3 hari mulai Jumat (10/2) hingga Ahad ( 12/2) 2023.

Masih dalam pembukaan diperhelatan PFP IPM Bali, ” Spirit ini yg harus diketahui oleh kader-kader ortom, tak terkecuali kader IPM untuk mempersiapkan diri sebagai bagian yang nantinya dipersiapkan secara berkesinambungan untuk transformasi kepemimpinan dimasa akan datang.” Imbuhnya.

Menutup pesan dalam pembukaan, Tatang Mukti Wijaya yang juga salah satu PWM Bali periode 2022-2027 menyampaikan pesan yang diugkapkan oleh Prof Dr H. A. Mukti Ali 1993,
bahwa ” baik buruknya Muhammadiyah dimasa akan datang dapat dilihat dari baik buruknya pendidikan kader yang dilakukan sekarang ini “
” Sekali IPM lain kali di lMM, sekali IMM lain kali di Pemuda/NA, sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah.” Pungkas Tatang sekaligus membuka pelatihan Fasilitator Pendamping tahun 2023.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!