JAKARTA, MENARA62.COM– Himpun ide dan pemikiran terkait pelaksanaan program Nawacita bidang infrastruktur, Universitas Krisnadipayana (Unkris) gelar Seminar Nasional Teknologi (Semnastek) 2018, Rabu (18/4). Kegiatan yang menghadirkan sejumlah narasumber baik dari kalangan akademisi maupun birokrat tersebut diikuti lebih dari 480 peserta terdiri atas mahasiswa, dosen, peneliti dan pemerintah.
Rektor Unkris Dr Abdul Rivai menjelaskan Fakultas Teknik Unkris yang berdiri sejak 1962 kini menjadi salah satu fakultas yang diminati mahasiswa setelah Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Melalui berbagai karya nyata, mahasiswa, dosen dan alumni Fakultas Teknik Unkris telah melakukan sumbangsih bagi bangsa dan negara.
“Lulusan Fakultas Teknik Unkris telah tersebar diberbagai bidang kehidupan masyarakat termasuk menjadi birokrat dan peneliti,” kata Rektor dalam sambutannya.
Hal tersebut akan terus dilakukan oleh Unkris ke depan. Termasuk melakukan kajian rutin seperti Semnastek kali ini yang mengangkat persoalan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung utama dalam program Nawacita.
Menurutnya, ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan hal strategis yang memang harus dipenuhi pemerintah saat ini guna mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Dengan infrastruktur yang baik dan memadai, tentu menjadi dukungan baik proses pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air baik di wilayah 3T maupun antar pulau.
Sementara itu, Dekan Fakultas Tehnik Unkris Dr. Ir Ayub Muktiono mengatakan Semnastek kali ini mencoba menganalisis berbagai permasalahan yang dijumpai dalam pembangunan infrastruktur. Melalui berbagai kajian, penelitian dan pemikiran akademisi yang tampil dalam Semnastek kali ini diharapkan akan mengerucut menjadi sebuah solusi yang akan direkomendasikan kepada pemerintah.
“Karenanya dalam Semnastek kali ini kami undang pembicara dari berbagai bidang keahlian,” jelasnya.
Beberapa bahasan yang menjadi topik penting antara lain bagaimana pembangunan infrastrktur dengan teknologi ramah lingkungan, pengembangan energi terbarukan, pembangunan industri tepat guna didaerah pinggiran, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, model interkoneksi infrastrktur di daerah pinggiran, tantangan arsitektur dalam ber-Nawacita, smart city, e-commerce, e-gov, e-health, IoT,netorking dan peranannya dalam pengembangan ilayah tertinggal.
Ketua Panitia Semnastek Dr Ir Samuel Salean mengatakan lebih dari 480 orang baik mahasiswa, akademisi dan aparat pemerintah terlibat dalam Semnastek kali ini. Sejumlah dosen peneliti dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia berpartisipasi sebagai pemakalah jurnal maupun peserta.
“Hasil dari seminar ini akan kami rangkum dan kami serahkan kepada pemerintah sebagai sumbangan pemikiran terkait program Nawacita,” tutupnya.
Selain menghadirkan pejabat dari Kementerian PUPR dan Pemda Propinsi Jawa Tengah, Semnastek 2018 juga menampilkan akademisi Prof Dr Dwi Aries Himawanto dan Prof. Ir. Ofyar Z Tamin.
Semnastek 2018 juga mengundang para dosen peneliti dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi sebagai pemakalah jurnal dan peserta. Hingga pelaksanaan Semnastek sudah 130 peserta pemakalah jurnal dan 350 peserta umum yang berasal dari seluruh Indonesia.