KUPANG, NTT, MENARA62.COM — Sastrawan dan budayawan Gol A Gong hadir di Kupang pada Senin, (02/12/2019). Kehadirannya dalam acara Gempa Literasi ala Gol A Gong berlangsung di Aula Sekolah Keberangkatan Olahraga, Oebufu, Kupang.
Gempa Literasi merupakan sebuah pemaknaan baru terhadap kata ‘gempa’ yang merujuk pada ‘goncangan’ dan ‘gerakan’ yang menghancurkan bumi. Maka Gol A Gong memberi makna baru pada kata gempa yakni menghancurkan kebodohan dengan kegiatan literasi.
Sebelum ke Kupang, Gol A Gong memenuhi undangan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) di Ende. Budayawan asal Banten itu membawa program Gempa Literasi ke kota Pancasila satu hari sebelum hadir ke Kupang.
Pendiri Rumah Dunia itu semangat membagi pengalamannya selama bergelut di dunia literasi. Meski waktu yang ada terbilang sempit, Pak Gong berhasil berbagi tentang mengelola Taman Baca dan apa saja yang perlu dipersiapkan. Mahasiswa dari berbagai kampus yang hadir saat itu sangat antusias mengikuti materi.
“Relawan itu, ketika diajak harus tanya apa maunya, bukan mengikuti keinginan kita,” jawab Pak Gong ketika ditanya bagaimana mempersiapkan relawan taman baca. Ia menegaskan bahwa relawan bisa datang dengan banyak minat. Tugas pengelola taman baca bukan memaksakan kehendak untuk jadi penulis, aktor, atau apapun. Pada prinsipnya pengelola memberi ruang, mendampingi, memotivasi, dan mengarahkan. Sisanya, biarkan relawan berposes.
Acara diisi pula dengan pembacaan puisi dan tarian daerah Nusa Tanggara Timur. Di sela-sela diskusi Pak Gong membacakan sebuah puisi. Acara sore itu ditutup dengan menari Gawi (tarian Ende) bersama-sama. (SH)