BATAM, MENARA62.COM — Upaya menekan angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan hasil menggembirakan. Melalui program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Perwakilan BKKBN Kepri mencatat capaian hingga 90 persen dari total target 4.626 Keluarga Berisiko Stunting (KRS) per Agustus 2025.
Diluncurkan awal tahun ini, GENTING mengusung semangat gotong royong dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sebagai Orang Tua Asuh. Program ini menyasar keluarga dengan ibu hamil, ibu menyusui ASI eksklusif, dan balita di bawah dua tahun (Baduta) yang hidup dalam kondisi sosial ekonomi rendah dan berisiko mengalami stunting.
Kepala BKKBN Kepri, Rohina, menegaskan bahwa GENTING adalah gerakan kolektif untuk menciptakan generasi Kepri yang sehat dan bebas stunting.
“Pencegahan stunting tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Melalui GENTING, kami mengajak semua pihak untuk berpartisipasi sebagai Orang Tua Asuh, karena ini menyangkut masa depan generasi kita,” kata Rohina, saat ditemui di Batam, Jumat (22/8/2025).
Bantuan yang diberikan mencakup pemenuhan nutrisi harian senilai Rp15.000 selama minimal enam bulan atau hingga anak berusia dua tahun. Selain itu, tersedia intervensi tambahan berupa penyediaan air bersih senilai Rp3,5 juta, pembangunan rumah layak huni sebesar Rp50 juta, dan bantuan jamban sehat senilai Rp15 juta.
“Maka di persilahkan kepada para donatur utk memilih mau yg mana,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, BKKBN Kepri menggandeng Rumah Zakat Kepri sebagai mitra penyalur dana. Dana yang dihimpun dari para Orang Tua Asuh dikelola oleh Rumah Zakat dan disalurkan langsung kepada keluarga penerima manfaat.
Rohina menambahkan, fokus utama program ini adalah pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan, masa krusial dalam mencegah stunting. Dengan intervensi gizi sejak dini, anak-anak Kepri diharapkan tumbuh optimal secara fisik dan kognitif.
Program GENTING telah menggugah kepedulian dari berbagai kalangan, mulai dari BUMN, BUMD, pelaku usaha, komunitas, akademisi, hingga media. Meski begitu, tantangan masih ada, terutama keterbatasan tenaga lapangan untuk distribusi bantuan dan minimnya sosialisasi yang menyebabkan partisipasi masyarakat belum maksimal.
Untuk mengatasi hal tersebut, BKKBN Kepri terus memperluas informasi dan menjalin kolaborasi lintas sektor. Masyarakat yang ingin berpartisipasi sebagai donatur atau Orang Tua Asuh dapat menghubungi Petugas Keluarga Berencana (PKB) atau Penyuluh Lapangan KB (PLKB) di wilayah masing-masing.
“Kami terus membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin terlibat. Dengan kepedulian bersama, kita bisa mewujudkan Kepri yang bebas stunting dan lebih siap menghadapi masa depan,” ujar Rohina.

