JAKARTA– Generasi milenial memiliki ketertarikan yang lebih besar terhadap bisnis sosial. Mereka tidak semata mengejar keuntungan finansial dalam menggerakkan roda bisnisnya, tetapi juga memperhitungkan kesejahteraan masyarakat dan keselamatan lingkungan.
“Bisnis hanya mengejar keuntungan finansial semata tidak lagi menjadi trend. Generasi milenial cenderung untuk melakukan bisnis sosialnya, memperhitungkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan,” kata Jalal, Chairperson of Advisory Board Social Investment Indonesia di sela Indonesia B Corp Forum bertema Gotong Royong 2018: Usiang Business asa Force for Good, Senin (3/9).
Meski pelaku bisnis generasi milenial memiliki ketertarikan besar terhadap bisnis sosial, tetapi saat ini baru dua perusahaan Indonesia yang menerapkan prinsip-prinsip bisnis sosial. Karena itu, melalui Gerakan B Corporation (B Corp) yang mulai gencar dikampanyekan oleh Komunitas B Corp Indonesia diharapkan akan semakin banyak perusahaan yang tertarik mengikuti Gerakan B Corp.
“Potensi Indonesia untuk gerakan B Corp sangat besar, karena itu perlu dikenalkan lebih baik lagi terkait B Corp ini terutama pada generasi milenial,” lanjut Jalal.
B Corp adalah sertifikasi untuk pelaku usaha bisnis yang diberikan oleh Lembaga Non Profit B Lab. Sertifikasi diberikan kepada perusahaan yang selama proses audit mampu membuktikan bahwa bisnis prosesnya, mulai dari rantai pasok, sistem operasional hingga produk/servis yang dilempar ke pasar bisa memberikan dampak positif dan nilai tambah.
B Corp diluncurkan pertamakali di Amerika Serikat pada 2007 dan menjadi sebuah gerakan dunia bagi pelaku bisnis yang memiliki visi untuk menjadikan usahanya sebagai kekuatan dalam memberikan kebaikan bagi sosial, ekonomi dan lingkungan.
Agar dampak dari Gerakan B Corp semakin nyata, menurut Corey Lien, B-Corp Asian Community dibutuhkan lebih banyak pelaku bisnis untuk bergabung dalam gerakan ini.
“Dibutuhkan lebih banyak lagi, baik perusahaan besar maupun kecil yang semula fokus pada keuntungan finansial menjadi berorientasi pada kesejahteraan sosial dan kesehatan planet bumi,” kata Corey Lien.
Untuk kawasan Asia saat ini sudah ada 85 perusahaan dari 14 negara yang menerapkan gerakan B Corp. Taiwan menjadi negara dengan B Corp cukup banyak mencapai 23 perusahaan dan 2 universitas yang sudah mengantongi sertifikat B Corp.
Menurutnya berkembangnya komunitas B Corp bisa mendorong perubahan serta menciptakan koordinasi multi pihak baik ditingkat Indonesia maupun Asia, dimana kondisi tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan nasional dan regional.
Corey lebih lanjut menjelaskan bahwa Gerakan B Corp berupaya untuk membangun jaringan dan kesempatan berkolaborasi, membangun kemitraan serta menyelesaikan dampak kolektif dari isu perubahan iklim, ketimpanan pendapatan, hilangnya keanekaragaman hayati maupun polusi laut. Dengan berkolaborasi pelaku usaha di seluruh dunia, B Corp percaya hal tersebut dapat menciptakan perubahan sistem sosial dan lingkungan.
Sementara itu, Prof Yudi Samyudia, dari Prasetya Mulya Business School memandang bahwa B Corp merupakan kebutuhan semua pelaku usaha. Sebab sebesar apapun usaha dibangun, sebagus apapun inovasi diterapkan, tanpa menerapkan bisnis sosial, tidak peduli lingkungan tentu akan ditinggalkan masyarakat.
“Jaman menuntut pelaku usaha untuk mengedepankan bisnis sosial. Jika tidak, maka ibarat dinosaurus, menjadi raksasa tetapi perlahan-lahan akan punah karena ditinggalkan oleh masyarakat,” kata Yudi.
Untuk mendapatkan sertifikasi B Corp, pelaku usaha harus memperhatikan lima aspek yaitu tata kelola, karyawan, lingkungan, masyarakat dan konsumen.
Saat ini lebih dari 2.600 perusahaan yang berasal dari 60 negara telah bersertifikat B Corp. Sementara di Asia,B Corptelah menjadi komunitas yang terdiri dari 81 perusahaan dan tersebar di 17 negara. Jumlah ini mengalami kenaikan 10 kali lipat dibanding 2014.
Sedang untuk Indonesia baru dua perusahaan B Corp yaitu Percolate Galatic, agensi digital kreatif dan Danone-AQUA, perusahaan air minum dalam kemasan dan minuman ringan.