25.9 C
Jakarta

Gerakan Teknologi Ramah Anak

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Bertempat di Aula Lantai 2 Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berlangsung kegiatan Gerakan Teknologi Ramah Anak yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia bekerja sama dengan produsen teknologi khusus untuk anak, yaitu imoo. Menghadirkan Komisioner KPAI DR. Sitti Hikmawatty, S.ST. M.Pd., serta psikolog kenamaan Dr. Reza Indragiri Amriel yang menyampaikan materi terkait dengan tema Gerakan Teknologi Ramah Anak.
Gerakan Teknologi Ramah Anak (GETRA) kemudian dilanjutkan di kota besar seperti, Bandung, Medan, Jogja, Surabaya, dan Bali. GETRA akan terus dilaksanakan di seluruh kota di Indonesia untuk menjalankan misi memberikan teknologi yang ramah untuk anak-anak. Kegiatan GETRA telah diikuti oleh lebih dari 600 kepala sekolah dasar baik negeri maupun swasta yang mendukung teknologi ramah anak.

Teknologi diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Saat ini teknologi telah menjadi kebutuhan utama manusia. Bahkan teknologi pun telah digunakan di semua aspek kehidupan manusia, seperti di bidang kedokteran, komunikasi, militer, transportasi dan pendidikan. Dari berbagai bidang tersebut, penerapan teknologi di bidang pendidikan masih sangat terbatas. Kendati demikian, jika diimplementasikan di bidang pendidikan, teknologi dapat membantu dan mempercepat tujuan pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Globalisasi menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan. Namun kenyataannya, pada saat ini sekolah masih sangat membatasi penggunaan teknologi bagi peserta didik.

Menyiapkan generasi yang siap dan menerima tantangan bukan hal mudah. Dibutuhkan peran aktif guru, orang tua, dan masyarakat.Selaras dengan kemajuan teknologi dan masuknya budaya asing yang tak dapat dibendung maka penanaman karakter baik dan penguatan iman menjadi kunci dalam menyiapkan generasi digital. “Kita tidak bisa mencegah dan memenjarakan anak dari hantaman teknologi. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan mereka untuk era teknologi ini,” ujar Iwan Ridwan sebagai ketua dari Ikatan Guru Indonesia. Peserta didik terbiasa menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, lantas bagaimana penggunaan teknologi di sekolah?

Seminar yang telah berhasil dilakukan di lima daerah, salah satunya Surabaya menghadirkan Romi Siswanto dari Ditjen Pembinaan Dikdas dan Woelan Handadani, psikolog dari Universitas Airlangga. “Guru harus siap dan menyiapkan pembelajaran berbasis digital karena pemerintah juga sudah melakukan itu. Adanya rumah belajar merupakan bukti, pendidikan Indonesia telah mempersiapkan siswanya menuju revolusi industri 4.0,” tutur Romi dalam rilis yang diterima Menara62, Kamsi (7/11/2019).

Teknologi komunikasi berkembang sangat pesat pada saat ini. Perusahaan teknologi khusus anak, imoo terus berinovasi menciptakan teknologi yang tepat untuk anak dan berkomitmen mendukung penuh Gerakan Teknologi Ramah Anak. Pada gadget anak, watch phone yang kini populer sebagai alat komunikasi dan keamanan, imoo memiliki fitur class mode sehingga gadget ini tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar karena selama orang tua mengaktifkan fungsi ini pada aplikasi di smartphone orang tua, maka jam tangan anak hanya dapat digunakan untuk melihat waktu dan melakukan panggilan kepada orang tua selama kelas berlangsung, sehingga anak bisa fokus di sekolah.

Anak tetap bisa berkomunikasi dan orang tua bisa merasa aman dengan teknologi yang digunakan anak. Dengan adanya teknologi yang ramah anak, penggunaan teknologi sudah seharusnya bisa diterima, termasuk penggunaannya di sekolah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!