SOLO, MENARA62.COM – Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi anak bangsa Indonesia di tengah Pandemi Covid-19 hingga saat ini. Minat mereka mempelajarinya kurang. Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing.
Namun, Gibran Maheswara Javas Setyawan, Siswa kelas 3B SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta ini justru hobi memainkan wayang, kelereng, gobak sodor, dan cublak-cublak suweng.
Lewat sambungan telepon, Gibran terdengar begitu antusias. Perasaan senang menggelayuti hati siswa yang hobi membaca, menghafal teks dan menyanyi setelah mendapat kabar kemenangan TVRI stasiun Jawa Tengah produksi film Genk Gibran berhasil juara produksi terbaik periode bulan Januari-Mei 2020.
Sebuah film dokumenter tentang sekelompok anak milenial yang masih senang dan tekun mempelajari budayanya sendiri. Mereka menjadi dalang di usia muda..dalang cilik istilahnya.
Belajar wayang dan menjadi seorang dalang membutuhkan kesabaran yang tinggi. Harus mau mendengarkan petuah dari guru dan mengambil pelajaran dari pengalaman para dalang atau seniman lainnya.
Tantangan itulah, yang menjadi spirit dan semangat mereka dalam nguri nguri budaya jawa. Gibran, panggilannya, bersyukur bulan Juni 2021 genap 10 tahun selama pandemi tetap berkontribusi dan berkarya.
”Saya selalu percaya, kesuksesan itu macam-macam bentuknya. Sukses menurut saya anak milenial, tapi tidak malu dengan budayanya sendiri,” tuturnya.
Tidak hanya terampil dalam mendalang, anak kelahiran Karanganyar, 11 Juni 2011 juga mampu memainkan kendang. Gibran punya pengalaman pentas lebih dari 100 kali.
Selama pandemi sabetan wayangnya telah dinikmati banyak kalangan dan kolaborasi pentas ndalang virtual live streaming bersama dalang Ki Anom Dwijo Kangko, Live virtual ndalang via Zoom dengan SDIT di Surabaya, Jawa Timur, live streaming karawitan anak, pentas lomba dalang Cilik di Karanganyar.
Putra pasangan Agus Setyawan dan Fitri Handayani ini follow IG : gibran_dalangcilik dan punya kiprah di antaranya, talkshow bintang keren di radio FM bersama Humas SD Muh 1, pentas perdana kolaborasi dalang akustik di TV swasta.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada orangtua, guru SD Muh 1, Sanggar Sarotama yang mendukung difasilitasi gamelan di rumah. Akhirnya menjadi juara sejak tahun 2018 juara 1 dalang cilik se Karanganyar, 2019 juara 1 dalang cilik se Surakarta, 2020 juara 1 dalang cilik se Karanganyar dan juara 3 dalang cilik tingkat nasional,”ujarnya.