GORONTALO, MENARA62.COM– Pemerintah targetkan selambatnya 2019 Gorontalo Outer Ring Road (GORR) Gorontalo akan tuntas. Pernyataan tersebut dikemukakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau progress pembangunan GOOR Minggu (30/04/2017).
Setibanya di Bandara Djalaludin, Menteri Basuki beserta rombongan langsung menuju GORR yang memiliki panjang 45 km tersebut. Fungsi dari jalan yang tersebut adalah untuk menghubungkan Bandara Djalaludin ke Kota Gorontalo serta bertujuan untuk meningkatkan konektivitas mendujung perekonomian pada tiga wilayah di provinsi penghasil jagung itu yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo.
“Pembangunan GORR sudah dimulai sejak 2014 dan ketika Pak Presiden Joko Widodo ke sini pada tahun 2015 lalu, beliau memerintahkan agar ruas jalan ini segera dipercepat,” terang Menteri Basuki.
Total dana yang sudah digunakan untuk proyek GORR secara keseluruhan hingga 2017 sebesar Rp 748 miliar. Dana tersebut untuk membangun proyek yang terbagi dalam 3 segmen. Untuk segmen 1 dan 2 bisa rampung dikerjakan tahun ini, dan terhubung dengan jalan Kabupaten.
Pembangunan segmen 1 dan 2 diakui Basuki masih menghadapi beberapa kendala terutama pembebasan tanah. Ada 2 lokasi yang belum dibebaskan, satu karena tanah masyarakat dan satu lagi berstatus HTI (Hutan Tanaman Industri).
“Ijin pemanfaatan HTI itu menjadi kewenangan Gubernur. Sedangkan lahan masyarakat karena merupakan tempat pembuatan batu bata. Warga menginginkan tidak hanya ganti rugi atas luas tanah tetapi juga volumenya,” terangnya.
Sementara untuk segmen 3 akan dimulai pembebasan lahannya pada 2018 dengan anggaran sebesar 470 miliar, sehingga seluruh GORR bisa tersambung dan bisa digunakan pada 2019.
Secara keseluruhan progres fisik pada 2017 GORR sudah tersambung sepanjang 30 kilometer dari total 45 Km. Dimana 16 kilometer sudah diaspal.
Menteri Basuki memberi perhatian besar pada metode pengupasan tebing (cutting) agar dilakukan secara berhati-hati sesuai gambar teknis dan kaidah engineering. Hal ini dimaksudkan agar tebing tidak mudah runtuh seperti terjadi pada Segmen 1.
Dari sepanjang jalan GORR juga terdapat 2 proyek jembatan, yakni Paket Pembangunan Jembatan GORR I-I sepanjang 212 meter senilai Rp 62,45 miliar dengan kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero). Sedangkan Jembatan GORR I-2 sepanjang 253 meter senilai Rp 63,87 miliar tersebut dikerjakan oleh kontraktor PT. Dwi Pongo Seto.