33.4 C
Jakarta

Gubernur Jateng Berharap Program Rumah Anak SIGAP dari Tanoto Foundation Bisa Bantu Tekan Prevalensi Stunting

Baca Juga:

BREBES, MENARA62.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Program Rumah Anak SIGAP yang diinisiasi oleh Tanoto Foundation. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah untuk menekan prevalensi anak dengan stunting.

Hal tersebut disampaikan Gubernur saat meninjau pelaksanaan program penurunan stunting di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Kamis (21/7/2022).

Didampingi Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, Gubernur Ganjar mengatakan program Rumah Anak SIGAP ini sejalan dengan program 5 Ng yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (Jateng Gayeng memperhatikan ibu hamil, Red). Caranya, dengan melakukan pemeriksaan Kesehatan rutin bagi ibu hamil. “Ini penting untuk mencegah bayi stunting,” katanya.

Menurut Ganjar, program pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan dari mulai bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir. Hal ini penting agar target penurunan angka stunting bisa segera terealisasi dimana sesuai arahan Presiden Joko Widodo, angka stunting harus bisa diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang intensif, terstruktur dan terkoordinasi, yang melibatkan seluruh jajaran pemerintahan mulai dari Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa, serta pendampingan dari lembaga swasta, organisasi filantropi, mitra pembangunan, akademisi dan media

Adanya program Rumah Anak SIGAP, lanjut Gubernur diharapkan bisa memfasilitasi edukasi dan pendampingan terhadap ibu hamil dan ibu yang memiliki anak bayi.

Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto menegaskan kembali komitmen jangka panjang Tanoto Foundation dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia dan optimistis kerja sama ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Brebes atas kerja sama ini. Kami berharap kolaborasi pemerintah dan lembaga non-pemerintah ini dapat menginspirasi munculnya berbagai program serupa sehingga membawa dampak optimal dalam menekan angka stunting. Dengan memberikan perhatian lebih pada anak usia dini, kita berharap dapat mencetak generasi bangsa Indonesia yang cemerlang,” katanya.

Rumah Anak SIGAP merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah. Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik) yang terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, telah melakukan berbagai program di tingkat nasional, daerah maupun komunitas, untuk mendukung pemerintah menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

Melalui program Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini (Early Childhood Education and Development atau ECED), Tanoto Foundation bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan beragam upaya perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting pada balita di Provinsi Jawa Tengah.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pembentukan hubungan atau kelekatan antara orang tua dan anak, bahkan sejak dalam kandungan memiliki peran penting dalam perkembangan motorik, bahasa (linguistik), kognitif dan sosial-emosional anak.

Adapun ragam layanan yang akan tersedia di Rumah Anak SIGAP adalah kegiatan kelompok pengasuhan tematik, kegiatan stimulasi dengan bermain, pendampingan individual (orang tua dan anak), kunjungan rumah, dan beragam kegiatan pendukung lainnya.

Tanoto Foundation dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga melakukan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas bagi TPK, salah satunya dengan melakukan pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) kepada tenaga kesehatan. Pelatihan telah digelar di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas, selanjutnya akan diadakan pula di Kabupaten Tegal dan Kota Semarang.

Usai pelatihan, Tim Pendamping Keluarga diharapkan mampu melakukan tugasnya dalam melakukan pendampingan dan pengawasan kepada keluarga yang berisiko stunting setiap bulannya. Tema pelatihan meliputi zat gizi penting ibu hamil, peranan ayah, pemberian ASI Eksklusif dan ASI 2 tahun, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!