31 C
Jakarta

Gubernur Jatim Minta Warganya Tidak Takut Terhadap Terorisme

Baca Juga:

SURABAYA, MENARA62.COM — Gubernur Jawa Timur, Soekarwo meminta masyarakat untuk tidak takut terhadap terorisme, dan harus berani melawannya karena terorisme merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Polri dan TNI sebagai kekuatan inti selalu bersama-sama masyarakat melakukan pengaman,” kata Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde Karwo disela-sela mengunjungi lokasi tempat kejadian perkara (TKP) bom bunuh diri di Gereja Jalan Arjuna Surabaya, Ahad (13/5/2018), seperti dilansir Antara.

Soekarwo juga menyampaikan rasa duka mendalamnya atas terjadinya korban jiwa dalam ledakan bom di Surabaya tersebut.

Ia mengatakan, dirinya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) terus akan memperkuat pengamanan di semua tempat. Dan, langkah yang sama juga dilakukan untuk mendeteksi dini dengan memperkuat tiga pilar, yakni kepala desa, bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat, dan bintara pembina desa.

Sementara itu saat melihat penanganan korban ledakan bom bunuh diri ini, Soekarwo memberikan arahan agar penanganan para korban dipusatkan di RSUD dr Sutomo.

Sementara dalam kunjungan itu, Soekarwo juga didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, dan sebelumnya juga dilakukan di TKP Ngagel dan Diponegoro.

Kapolda Jatim, Mahfud Arifin mengatakan, penanganan kemanan sudah dilakukan terhadap kegiatan keagamaan.

“Buktinya, polisi juga jadi korban,” ujarnya sambil menambahkan untuk lokasi Ngagel sudah dinyatakan aman dan terkendali.

Sementara, dua tempat lainnya, Ngagel dan Diponegoro, masih dilakukan pembersihan oleh kepolisian.

Bersiaga

Pihak kepolisian pun langsung bergerak. Antara melansir, polisi tidak mau mengambil resiko. Di Jakarta Selatan, Padang, Pamekasan dan Jawa Barat, polisi bergerak mengamankan tempat ibadah, khususnya gereja.

Polres Pamekasan, Jawa Timur, segera melakukan pengamanan di delapan geraja, menyusul adanya ledakan bom di tiga gereja di Surabaya.

“Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo.

Pengamanan dilakukan oleh personel gabungan dan pasukan Brimob Polda Jatim dengan menyisir gereja dan memperketat pemeriksaan para jemaat yang datang ke delapan gereja di Pamekasan itu.

Delapan gereja yang dijaga ketat petugas itu masing-masing GBIP Mahkota Hayat di Jalan Jokotole Nomor 85 Pamekasan, GKMRPR Maria Ratu Para Rosul, di Jalan Jokotole nomor 2 Pamekasan, GPPS/Shalom, di Jalan Trunojoyo Gg I/9, dan GSPII di Jalan Kamboja Pamekasan.

Selanjutnya GBAP Bunga Bakung, di Jalan Trunojoyo Nomor 85 Pamekasan, GPDI di Jalan Jingga Nomor 3, GBI Jalan Kemayoran Nomor 26 dan GPI New Ramayana di JalanTrunojoyo Pamekasan.

Sebelumnya Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan berdasarkan identifikasi jumlah korban meninggal akibat serangan bom di gereja Surabaya, sebanyak 10 orang tewas, dan 41 lainnya terluka.

Sementara itu, di Padang, personel Brimob Polda Sumbar bersenjata lengkap mengawal pelaksanaan ibadah bersama Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoli di Gereja Banua Nehiso Keriso Protestan (BNKP) Kota Padang, Minggu.

Anggota Satbrimobda Polda Sumbar, Aipda Allyauma di Padang, mengatakan, polisi bersama sepuluh personel mengawal dalam pelaksanaan ibadah di Gereja BNKP ini.

Ia menambahkan, seluruh jemaat dan tamu yang akan masuk ke dalam gereja harus melalui alat pendeteksi logam.

Selain itu seluruh kawasan gereja juga telah disisir oleh tim Jihandak Polda Sumbar.

“Ini merupakan perintah dari pimpinan untuk mengamankan pelaksanaab ibadah,” ujar dia.

Ia mengemukakan, tujuan pengamanan ini adalah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti serangan bom dan lainnya.

Ia menyebutkan pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan di Gereja BNKP Padang akan tetapi seluruh gereja di Sumbar akan dijaga agar pelaksanaan ibadah dapat berjalan lancar.

“Kami juga terus melakukan pengawasan dalam pelaksanaan ibadah di gereja, apabila ada yang mencurigakan akan langsung ditindak,” kata dia.

Kepolisian Daerah Jawa Barat juga meningkatkan pengamanan di sejumlah objek vital khususnya rumah ibadah menyusul aksi teror bom di Surabaya, Jawa Timur.

“Pengamanan rumah ibadah ditingkatkan dan peningkatan keamanan lebih optimal lagi,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Bandung.

Truno mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan dengan menempatkan sejumlah personel bersenjata lengkap di setiap objek vital.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!