28.8 C
Jakarta

Guru di Surakarta Ikuti Lokakarya Adiwiyata Tahun 2018

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Guru di Surakarta ikut lokakarya Adiwiyata tahun 2018. Kegiatan ini untuk meningkatkan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan. Kegiatan ini, digelar Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Surakarta hari Rabu- Kamis, 6-7 Juni 2018 di Surakarta.

Kegiatan ini diikuti 20 guru dari 20 sekolah, dan kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Surakarta mengikuti kegiatan tersebut.

Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Bany SE MM mengatakan, Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan untuk seluruh warga sekolah.

“Upaya mewujudkan manajemen lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik perlu dipraktikkan oleh seluruh komponen sekolah, baik guru maupun siswa. Melalui lokakarya ini kami mengharapkan sekolah bisa melaksanakan program Adiwiyata,” katanya, Kamis (7/8/2018).

Menurut Bany, diantara yang harus di lakukan sekolah untuk mengikuti program Adiwiyata adalah membentuk tim Adiwiyata sekolah. Tim ini membuat kajian kondisi lingkungan hidup sekolah (berdasarkan potensi dan permasalahan lingkungan hidup daerah), menyusun rencana aksi lingkungan hidup, melaksanakan rencana aksi lingkungan hidup, melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, mengisi lembar evaluasi capaian program Adiwiyata, dan mengajukan usulan kepada kepala instansi lingkungan hidup, kabupaten/kota untuk dilakukan penilaian calon sekolah Adiwiyata Kabupaten/Kota.

Berikut ini daftar Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota untuk tahun 2018.

  • SD Madyotaman No. 38,
  • SD Muhammadiyah 1 Ketelan,
  • SMPN 4,
  • MTs Negeri 1,
  • SDN Sampangan No. 26,
  • SDN Kedung Lumbu No. 128,
  • SMPN 10,
  • SMP Islam Diponegoro,
  • MTs Negeri 2,
  • SDN Karangasem I No. 61,
  • SDN Sondakan No. 11,
  • SDN Mangkubumen Lor No. 15,
  • SDN Jajar No 70,
  • SDN Serengan II No. 256,
  • SDN Bunderan No. 164,
  • SD Kristen Widya Wacana Jamsaren,
  • SDN Laweyan No. 54,
  • SDN Petoran No. 154,
  • SDN Mojosongo III, dan
  • SDN Tugu Jebres No. 120 Surakarta.

Prinsip dasar program Adiwiyata, pertama, partisipatif yaitu melibatkan semua warga sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evalausi. Kedua, berkelanjutan artinya semua kegaiatan dilakukan secara terencana dan terus menerus yang muaranya menjadi pembiasaan.

Salah satu peserta lokakarya Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengatakan, mendapatkan penyampaian materi seputar Adiwiyata dan seluk-beluknya, dibawakan oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya.

“Diantaranya mengenai Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif, dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan,” ujar Jatmiko.

Tidak hanya itu saja, dirinya juga mengharapkan agar lokakarya seperti ini tidak hanya dilakukan sekali saja. “Saya berharap kegiatan seperti ini terus digelar setiap tahunnya untuk mempersiapkan sekolah-sekolah di Surakarta menjadi sekolah adiwiyata baik kota, provinsi, nasional maupun mandiri Insya Allah,” pungkasnya.

Guru SD Muhammadiyah 1 yang mengikuti lokakarya Adiwiyata.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!