27.8 C
Jakarta

Guru Gagap Teknologi Jadi Kendala Pendidikan Jarak Jauh

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19 saat ini tidaklah mudah. Selain persoalan dukungan sarana dan prasarana yang belum memadai, banyak guru yang masih gagap teknologi alias gaptek.

“Perlengkapan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh masih belum memadai. Misal ada daerah yang masih menggunakan jaringan 2G dan 3G. Yang sudah 4G lebih beruntung. Tetapi itu juga tidak mudah,” kata Rhenald pada seminar online (webinar) bertajuk Self Driving for Teacher yang digelar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sabtu (2/5/2020).

Tidak hanya soal pelaksanaan yang banyak menemui kendala, untuk pengisian raport akhir semester, diakui Rhenald juga masih menyisakan kebingunan bagi guru. Pada akhirnya, sebagian guru memilih mencocokkan saja, termasuk mempertimbangkan perilaku siswa.

Bagi orangtua sendiri, sistem PJJ juga tak kalah menyulitkan. Terutama dalam hal mengawasi anaknya untuk mengikuti setiap sesi PJJ. Karena banyak anak yang ternyata lebih tunduk atau menurut ke guru dibanding ke orangtua.

Baca juga:

“Anak kalau belajar sendiri kurang motivasi, karena tidak ada dorongan dari teman. Ia menjadi tidak bisa mengukur diri karena tidak ada teman sebaya di rumah,” tambah Rhenald.

Karena itu lanjut Rhenald, PJJ membutuhkan komitmen dan konsistensi semua pihak, seperti orangtua, sekolah dan siswa. Ibarat kuliah, tanpa komitmen dan konsistensi, maka mahasiswa tidak akan sampai ke tahapan skripsi apalagi wisuda.

Menurut Rhenald, guru tidak perlu cemas karena gaptek. Hal-hal yang belum terbiasa memang sering menimbulkan kepanikan. Tetapi nanti kalau sudah terbiasa, semuanya akan mahir dan segera dapat beradaptasi.

“Pendidikan terus berubah. Dulu hitam putih, pasif, melipat tangan, dan menghafal. Sekarang situasi berubah. Penuh warna, aktif, partisipatif, kreatif, dan fun. Multi tasking,” tandas Rhenald.

Sementara itu Ketua Umum PGRI Unifah Rasyidi mengatakan pengalaman selama pandemi Covid-19, ternyata pendidikan jarak jauh berbasis online masih perlu dilakukan pembenahan secara serius. Untuk itu, pemerintah diminta lebih berfokus menginvestasikan sumber daya pada sarana dan prasarana pendukung PJJ.

“Tujuannya supaya akses listrik dan internet bisa semakin meluas dan terjangkau masyarakat hingga ke pelosok,” tutup Unifah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!