26.4 C
Jakarta

Guru MIPA SD Muhammadiyah Solo Go Global

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) PP Muhammadiyah menggelar Pelatihan Guru MIPA Bilingual selama empat hari di Hotel Aveon, 17–20 Desember 2025.

 

Kegiatan ini diikuti guru-guru MIPA dari berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kapasitas guru Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran bilingual secara efektif di kelas.

 

Pada pembukaan kegiatan, Ketua Panitia Sutomo menyampaikan motivasi sekaligus menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi bahasa bagi guru MIPA.

 

Sementara itu Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi dalam keynote speechnya menekankan bahwa guru Muhammadiyah tidak perlu ragu menggunakan bilingual dalam pembelajaran.

 

“Guru harus percaya diri. Penggunaan bahasa Inggris dalam pembelajaran bukan hambatan, tetapi peluang meningkatkan daya saing,” pesannya.

 

Sesi inspirasi disampaikan oleh Gogot Suharwoto dengan materi Bridging Logic and Language: Effective Strategies for Bilingual.

 

Ia menjelaskan bahwa penguatan bilingual harus diletakkan pada dua sisi sekaligus, yakni logika materi (konsep, penalaran, pola, dan sebab-akibat) serta aspek bahasa (kosakata, struktur kalimat, terminologi, dan penjelasan).

 

“Jembatan antara logika dan bahasa dimulai dari penguatan konsep,” tegasnya.

 

Memasuki hari kedua, peserta dipisahkan berdasarkan mata pelajaran. Di kelas A yang diisi guru Matematika dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, fasilitator Rizki (Dosen UHAMKA) dan Vita dari SD Muhammadiyah Manyar Gresik memberikan materi praktik pengajaran, penggunaan Classroom English, hingga strategi CLIL (Content and Language Integrated Learning).

 

Peserta juga mengikuti peer teaching dengan umpan balik langsung sehingga mendorong keberanian menggunakan bahasa Inggris di kelas.

 

Selain itu, para fasilitator menekankan bahwa bilingual dapat diterapkan secara bertahap, mulai dari sapaan, instruksi, hingga asesmen, sementara konsep inti tetap dapat dijelaskan dalam Bahasa Indonesia agar tidak menghambat pemahaman siswa.

 

Usai mengikuti pelatihan, salah satu peserta dari SD Muhammadiyah 1 Solo Tri Yuniarti mengaku semakin percaya diri dan terdorong menerapkan pembelajaran bilingual.

 

“Rencana Tindak Lanjut (RTL) antara lain penyusunan perangkat ajar berbasis bilingual, penerapan scaffolding bagi siswa, penguatan lesson design, hingga berbagi praktik baik dengan guru di sekolah masing-masing. Insya Allah Guru MIPA SD Muhammadiyah 1 Solo Mendunia. Kelas A Matematika bilingual saya sendiri, lalu kelas C IPAS bilingual ada Anita P, Rusmawardah, dan Anida,” ucapnya.

 

Para peserta juga menyampaikan apresiasi kepada Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah atas komitmennya meningkatkan kualitas guru, serta kepada para fasilitator dan panitia yang telah mempersiapkan kegiatan secara profesional, nyaman, dan responsif.

 

Dukungan ini diharapkan mampu memperkuat daya saing sekolah Muhammadiyah di tingkat nasional maupun internasional. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!