SOLO, MENARA62.COM — Perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta mengadakan Program Tahsin Tilawah (PTT) dan buka bersama bagi guru Muhammadiyah, Sabtu (2/6/2018). Acara ini diikutiĀ 80 guru Al Islam Kemuhammadiyahan.
Acaara yang digelar di Gedung Pusdiklat Darmo Tjahjono Jl. DI Panjaitan No. 4 Margorejo, Gilingan, Banjarsari ini, menghadirkan penceramah H Tridjono, ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah. Ia mengangkat temaĀ menjadi guru yang profesional. Sebelumnya, diisi materi evaluasi pelatihan tahsin tilawah.
āGuru-guru pendidikan agama Islam, harus mengetahui dasar-dasar tahsin Qurāan,” ujarĀ ustadz Salim, salah satu tim PTT di sela pembelajaran klasikalnya.
Ia menjelaskan, kisi-kisinya pertama, dibidang tajwid seperti makharijul huruf, shifatul huruf, ahkamul huruf, ahkamul mad wal qasr, tamamul qiraāah. Ā Kedua, bidang fashahah. Khusus fashahah ada lima hal yang harus peserta ketahui, yaitu hukum waqaf dan ibtidaā, mura-atul huruf wal harakat, mura-atul kalimat wal ayat, penguasan nafas dan keindahan bacaan. Ketiga, makro soal yang harus diujikan dari surat wajib Qs. “Al Fatihah, 1 halaman dari Juz 30, 1 halaman dari juz 1 serta peserta membaca makroā sesuai yang diberikan penguji ,ā kata ustadz Salim.
Sementara itu H Tridjono di depan hadirin yang terdiri dari guru SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK,Ā mengajak agar terus belajar. āBanyak masyarakat yang kepengin ngajinya bagus, shalatnya baik,ā katanya.
Ia mengatakan, pendidik profesional itu meliputi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi. Kriteria itu, menurutnya dapat dipelajari dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Menurut dia, secara prinsip guru harus punya bakat, punya minat, memiliki panggilan jiwa, idealisme. āMemiliki kompetensi, memiliki kesempatan mengembangkan profesionalisme, latar belakang linier, komitmen dibidang pendidikan, keimanan, ketaqwaan, aklaqul karimah, dan apabila ada tugas apapun jangan ditolak,ā terangnya.
Dia juga mengungkapkan, guru harus mengikuti organisasi, salah satunya PGRI. Selain itu, ia juga mengingatkan, orang tua memilih sekolah diantaranya karena alasan disiplin, akademik, alumni, dan lain sebagainya.