SOLO, MENARA62.COM — Sejak Jum’at (4/1/2019) pagi, lantai satu Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Modern Sekolah Dasar Swasta Rujukan (SDSR) SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah dipadati guru dan karyawan. Mereka mengantre untuk diperiksa kesehatannya oleh petugas UKS Nurtiningsih AMK.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Sri Sayekti mengharapkan, para tenaga guru dan kependidikan harus menjadi sumber keteladanan pada era revolusi industri 4.0 ini.
“Kita mendukung guru-guru dan karyawan kita untuk terus kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, soliditas. Kerja itu untuk mewujudkan generasi anak bangsa yang unggul, dilandasi akhlaqul karimah, bersih, sehat, hijau dan lestari. Tidak lupa, adanya perkembangan ilmu dan teknologi, peran guru berubah dari semula menjadi pemberi pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator, inspirator, serta pengembang imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, team work, dan empati sosial, karena value itulah yang tidak bisa diajarkan oleh mesin,” ujarnya,” kata Sri.
Muara dari peran ini, semoga kelak guru mampu menyiapkan anak didik memiliki kecakapan abad 21, yakni 4C: Critical Thinking (berpikir kritis dan analitis), Creative and Innovative (kreatif dan inovatif), Communicative (komunikatif), dan Collaborative (kolaboratif).
Dia mengatakan, penguatan pendidikan karakter kesehatan ini semakin mendesak, seiring tantangan berat yang dihadapi di masa-masa yang akan datang. Ia menyebutkan, 10 skills yang diperlukan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Skills tersebut adalah, kemampuan penyelesaian masalah kompleks, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, people management, kemampuan untuk kerjasama, kecerdasan emosional, kemampuan untuk menarik kesimpulan, keinginan untuk membantu dan melayani orang lain sebaik mungkin, kemampuan berbicara, bernegosiasi dan meyakinkan orang, dan cognitive flexibility.
‘Dalam pemeriksaan pagi tadi, sebanyak 65 guru karyawan mengukur berat badan, tinggi badan, dan tensi bergiliran menyesuaikan jam kosong,” ujarnya.
Mereka kemudian diambil darahnya untuk dicek kadar gula darah, kolestrol, dan asam urat. Mereka juga ditanya apakah merokok, makan buah dan sayur, serta berolahraga rutin.
Sementara itu, salah satu guru Agung Sudarwanto mengatakan, berat badan seseorang bukan sebagai ukuran tingkat gula darah, kolestrol, asam urat seseorang. Hasil pemeriksaan tadi dihasilkan gula 89, asam urat 4.7, dan kolestrol 196.
“Yang lebih utama pola makan, olah raga cukup dan tetap jaga hati dan pikiran, insya Allah kesehatan selalu mengiringi aktivitas kita, tetap bersyukur apa yang telah kita terima, dan selalu introspeksi diri, kapan tumindak becik,” kata Agung.