YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Guyub & Rukun (G&R) Cycling Club memperingati Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021), dengan bersepeda bersama ‘Nggowes Pancasila.’ Guyub & Rukun Cycling Club membatasi hanya 15 peserta untuk menghindari kerumunan di masa pandemi Covid-19.
Peserta ‘Nggowes Pancasila’ antara Hilman Tisnawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); Jimmy Parjiman, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK DIY); Singgih Rahardjo, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar DIY); Wawan Hermawan, Wakil Ketua Kadin DIY; Amirullah Setya Hardi, Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI DIY); dan Rudy Badrudin, Waki, Ketua Kafegama DIY. Selain itu, juga hadir Bakti Wibowo (BPPT DIY) dan Kelik Endro Suryono (Dekan FH UWM).
Menurut Edy Suandi Hamid, acara bersepeda bersama ini pesertanya merepresentasikan keberagaman dari berbagai latar belakang profesi, agama dan suku. Mulai profesi akademisi, pemerintahan, otoritas moneter, otoritas perbankan, pengusaha dan pensiunan.
Peserta juga dari agama Islam (Muhammadiyah dan NU), Katolik dan Kristen. Dari suku berasal dari Sumatera Selatan, Jawa (Jogja, Solo, Banyumas), serta Sunda. “Acara nggowes ini dapat disebut Nggowes Pancasila”, kata Edy Suandi Hamid, Sesepuh Guyub & Rukun Cycling Club, Kamis (2/6/2021).
Start dan finish dari nDalem Karangwaru Lor, kediaman Edy Suandi Hamid, Rektor Universitas Widya Mataram (UWM). Rute berjarak sekitar 15 km, dari Karangwaru Lor menuju Kampus UGM Bulaksumur terus melewati Kampus UNY Karangmalang.
Selanjutnya menuju ke utara melewati Jalan Gejayan, kemudian belok kiri menyusuri Selokan Mataram. Sampai di Jalan Magelang terus menyusuri Selokan Mataram sampai Jalan Kabupaten. Kemudian kembali ke arah timur melewati Jalan Jambon dan kembali ke Karangwaru Lor.
Sebelum start diawali dengan doa bersama dan penghormatan kepada ‘Sang Saka Merah Putih.’ Sampai di depan Kampus UGM, seluruh peserta mengucapkan ‘Pancasila’ dan menyanyikan lagu ‘Garuda Pancasila.’ “Saya baru pertama ikut acara nggowes yang dibarengi dengan mempertingati Hari Lahir Pancasila,” kata Hilman Tisnawan yang menurutnya acara ini perlu dilanjutkan.
Sedang menurut Jimmy Parjiman, bersepeda bersama di Hari Lahir Pancasila ada beberapa hal yang diperoleh. “Dari Nggowes Pancasila ini beberapa hal dapat dicapai yaitu semangat berbangsa dan bertanah air, kebugaran, kegembiraan dan silaturahmi,” kata Jimmy.
Singgih Rahardjo menyatakan juga medukung pendapat Jimmy Parjiman. “Ke depan event Nggowes Pancasila dan sejenisnya layak terus dilakukan karena event ini mampu menggabungkan semangat cinta tanah air dan rekreasi,” kata Singgih.
Sementara Y Sri Susilo menjelaskan Guyub & Rukun Cycling Club merupakan komunitas sepeda dengan anggota terbatas 10-15 orang. Pembatasan anggota karena pertimbangan Pandemi Covid-19 dan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Komunitas ini berinduk pada Bersepeda Normal Baru (BNB) Cycling Club Yogyakarta. Di samping itu, juga ada komunitas sepeda terbatas yang lain yaitu Bersepeda Cagar Budaya (BCB) Cycling Club. “Kami rutin melakukan aktivitas bersepeda setiap Sabtu pagi dengan 5-15 peserta,” kata Y Sri Susilo, Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FBE UAJY) yang juga Koordinator BNB Cycling Club sekaligus G&R dan BCB Cycling Club.