28.4 C
Jakarta

Hadiri Pekan Taaruf Mahasiswa UHAMKA, Sandiaga Ajak Mahasiswa Ikut Atasi Pandemi Covid-19

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pendiri OK OCE yang juga pengusaha sukses Sandiaga Uno tampil menjadi pemateri dalam penutupan kegiatan Pekan Taaruf Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) yang digelar secara virtual, Rabu (7/10/2020). Kegiatan yang diikuti oleh 4.332 mahasiswa baru UHAMKA tersebut juga menampilkan seorang influencer milenial Sherly Annavita.

Membawakan materi Tantangan Pemuda dalam Menghadapi Persaingan Dunia, Sandiaga mengajak mahasiswa UHAMKA untuk ambil bagian dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda Indonesia. Sebab pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari 7 bulan telah mengakibatkan krisis yang maha dasyat. Krisis yang bermula dari bidang kesehatan, kini telah memporakporandakan hampir semua lini kehidupan.

“Ayo, jangan jadi kaum rebahan, jangan mager, apalagi gabut. Jadilah lokomotif perubahan, karena mahasiswa merupakan agent of change,” kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga pada pandemi Covid-19, tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan para medis lainnya telah mengambil posisi sebagai garda terdepan di fasilitas kesehatan. Sedang kaum milenial dapat berdiri sebagai benteng terakhir dari perang melawan pandemi ini dengan ikut ambil peran penting dalam tim penanganan Covid-19 baik sebagai relawan di rumah sakit atau peran lain dalam ruang publik.

Sandiaga menilai bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi kaum milenial. Setidaknya karena generasi ini mengalami lompatan penggunaan teknologi yang sangat cepat dibanding generasi sebelumnya.

“Belajar, bekerja dan beraktivitas melalui online hanya mungkin terjadi karena ada pandemi Covid-19 ini. Tanpa pandemi, bisa jadi perkembangan dan penggunaan teknologi akan berjalan wajar saja,” tambah Sandiaga.

Karena itu, Sandiaga menilai generasi Z saat ini merupakan generasi terbaik yang dimiliki Indonesia sepanjang sejarah. Generasi yang siap untuk menyongsong Indonesia emas 2045.

Jangan mudah putus asa

Kepada seluruh mahasiswa UHAMKA, Sandiaga mengingatkan agar jangan mudah putus asa dalam berjuang dan bekerja. Sebab tidak ada kesuksesan yang datang secara instan, tidak ada kemajuan yang dicapai dengan jalan yang mulus. Kesuksesan acapkali dicapai dengan drama jatuh bangun, bahkan berdarah-darah sepanjang perjalanan mencapai tujuan. “Bisa jatuh 10 kali, tetapi kita akan bangkit 11 kali,” tambahnya.

Ia menceritakan bahwa pencapaian yang saat ini diraihnya sebagai seorang entrepreneur dengan 30 ribu karyawan, bukanlah sebuah perjalanan yang mulus, perjalanan yang wajar saja. “Saya harus melewati masa-masa di PHK, masa-masa tidak memiliki pekerjaan, tidak memiliki penghasilan. Selama 20 tahun, saya mengalami jatuh bangun, bahkan berdarah-darah dalam membangun bisnis,” katanya.

Tetapi ia yakin dengan janji Allah Swt. Manusia wajib berikhtiar sekuat tenaga, dan Allah yang akan memberikan hasilnya. Tentu semua sesuai dengan perjuangan kita. Semakin sungguh-sungguh berikhtiar tentu hasilnya juga akan lebih maksimal.

Rektor dan jajarannya menghadiri Pekan Taaruf Mahasiswa UHAMKA 2020 yang digelar secara virtual

Menurutnya persoalan gagal merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah perjuangan. Tetapi hendaknya kegagalan tidak menjadikan kita putus asa berkepanjangan.

“Saya sukses menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Tetapi saya gagal menjadi wakil presiden pada pemilu lalu. Apakah dengan kegagalan tersebut saya lantas meratap, down, menggaruk aspal berkepanjangan? Hidup itu harus berlanjut, Allah sudah mengaturnya dengan baik,” kata Sandiaga.

Konsep 4AS

Untuk mencapai sukses, Sandiaga memberikan bekal bagi seluruh mahasiswa UHAMKA dengan konsep 4 AS. Konsep AS pertama adalah kerja kerAS. Bahwa untuk mencapai cita-cita, kita membutuhkan kesungguhan, bukan ala kadarnya, bukan semau sendiri.

Konsep AS kedua adalah kerja CerdAS. Menurut Sandiaga, kerja keras saja tidak cukup. Mahasiswa harus menggunakan akalnya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Karena itu, mahasiswa membutuhkan kerja yang cerdas, bukan sekedar banting tulang memeras keringat. Menggunakan akal melalui ilmu pengetahuan, dukungan teknologi dan berbagai terobosan lainnya akan memberikan hasil yang optimal.

Konsep AS ketiga adalah kerja tuntAS. Sandiaga mengakui banyak orang ingin sukses secara instan, kerja sedikit hasilnya optimal. Padahal dalam bekerja tentu aka nada hal-hal menyakitkan seperti jatuh, tergelincir, terseok, lelah dan lainnya.

Dan konsep AS keempat adalah kerja ikhlAS. Konsep terakhir ini hubungannya dengan Sang Khalik, Sang Pencipta, Sang Maha Pemilik Kehidupan, Allah Swt. “Lakukan ikhtiar terbaikmu, sisanya serahkan pada Allah,” jelas Sandiaga.

Menurutnya, sebagai seorang muslim, konsep 4 AS tersebut harus dipadupadankan dengan nilai-nilai fatonah, amanah, sidiq dan tablig. “Fatonah artinya cerdas, amanah artinya dapat dipercaya, siddiq artinya jujur, berkata benar dan tablig artinya adalah menyampaikan. Inilah yang menjadi landasan kita dalam bekerja,” tutup Sandiaga.

Rektor UHAMKA Prof Gunawan Suryoputro mengatakan pekan taaruf UHAMKA diikuti oleh 4.332 mahasiswa baru. Kegiatan ini digelar secara virtual akibat pandemi Covid-19. Tujuan dari pekan taaruf ini adalah memperkenalkan kampus UHAMKA untuk menambah rasa cinta kepada almamater serta menanamkan nilai-nilai Islami dan semangat cinta tanah air.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!