PANDEGLANG – Cegah penyakit malaria, Kementerian Kesehatan terus perluas cakupan wilayah bebas malaria. Salah satu upayanya adalah pembagian kelambu anti nyamuk malaria secara cuma-cuma di daerah endemis malaria.
Menteri Kesehatan Nila F.Moeloek mengatakan sejak 2017 hingga 2018 ini pihaknya telah membagikan 2.824.450 buah kelambu anti nyamuk di 3 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Rinciannya untuk Papua 1.214.750 kelambu, Papua Barat 485.700 kelambu dan NTT 1.124.000 kelambu.
”Penggunaan kelambu anti nyamuk malaria menjadi cara yang cukup efektif untuk mencegah penyakit malaria,” ujar Menkes pada Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) 2018 yang dipusatkan di PonpesSohibul Barokah, Pandeglang, Banten, Minggu (29/4).
Pembagian kelambu gratis tersebut dilanjutkan dengan pemantauan penggunaan kelambu di wilayah sasaran. Pemantauan telah dilakukan kurun 9-16 April lalu, oleh kader dan tenaga kesehatan yang dilakukan dari pintu ke pintu.
Berdasarkan hasil pemantauan kelambu menunjukan 90 persen dari kelambu yang di bagikan telah di gunakan oleh masyarakat. Hasil pantauan ini cukup menggembirakan karena kelambu anti nyamuk yang di bagikan, sebagian besar telah digunakan. Hal ini menunjukan respon masyarakat terhadap kesadaran mencegah penularan malaria dengan menggunakan kelambu semakin meningkat.
“Dengan harapan penggunaan kelambu berdampak terhadap turunnya angka kejadian penyakit malaria di daerah KTI tersebut,” tandas Menkes.
Kegiatan pemantauan penggunaan kelambu ini tercatat dalam Musium rekor Indonesia (MURI) dengan judul “Pemantauan penggunaan kelambu anti nyamuk secara serentak dengan jumlah terbanyak”.