SERANG, MENARA62.COM – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Nizam membuka acara Rapat Kerja Nasional, Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) di Universitas Serang Raya, Banten, Jumat (19/11).
Acara yang diikuti oleh para peserta dari seluruh perguruan tinggi swasta di Indonesia ini dilakukan secara hybrid melalui luring dan daring. Pada Rakernas tahun ini mengangkat tema Kompetensi, Kolaborasi, dan Inovasi Pendidikan Tinggi Berbasis Teknologi Informasi.
Dalam sambutannya plt. Dirjen Diktiristek menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus ABPPTSI yang selama ini telah bergandengan tangan dengan pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menyiapkan anak-anak kita untuk membangun Indonesia Jaya yang dicita-citakan bersama.
“Saya mengapresiasi seluruh pengurus ABPPTSI dalam menyelenggarakan acara ini, dan tantangan ke depan sangat berat, karena kita saat ini sebagai negara berpenghasilan menengah, itu sangat sulit untuk bisa melompat menjadi negara berpenghasilan tinggi, tanpa hadirnya sumber daya manusia yang unggul yaitu yang kreatif, inovatif, produktif, dan berakhlak mulia”, ucapnya.
Lebih lanjut Nizam menuturkan bahwa pentingnya perguruan tinggi melalui Tri Dharma Pendidikan Tinggi, perguruan tinggi akan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi, sosial, kemasyarakatan kedepan, di tengah perubahan teknologi yang sangat pesat saat ini.
Nizam jelaskan tentu sangat sulit bagi perguruan tinggi untuk bisa menyiapkan kompetensi anak-anak kita, dengan kompetensi yang kita dan dunia kerja pun belum tahu apa kompetensi lima tahun yang akan datang.
Dirinya mencontohkan kalau kita merefleksi lima tahun lalu, kita tidak terbayang bisa bertemu dokter spesialis tanpa appoinment, tanpa harus pergi ke rumah sakit dan ke ICU, sekarang dengan aplikasi telemedicine kita bisa konsultasi langsung dengan dokter spesialis dan treatment obat yang kita butuhkan, semua ini terjadi karena perubahan teknologi yang sangat pesat.
Nizam juga menjelaskan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, merupakan salah satu terobosan baru untuk masa depan lulusan perguruan tinggi. Ia juga mengatakan bahwa saat ini perguruan tinggi kita sedang menyiapkan SDM unggul, kreatif, produktif dan berakhlak mulia.
Nizam pun menegaskan bahwa, untuk memastikan perguruan tinggi mempunyai tiga hal yang penting yaitu kualitas, relevansi, dan atraktif. “Dengan kualitas ini sangat penting, karena bila kita tidak menjaga kualitas maka kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi akan luntur dan akan ditinggalkan, perguruan tinggi agar berkualitas yaitu tata kelolanya harus profesional,” tegasnya.
Dalam hal relevansi, ia menjelaskan jangan sampai dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi jauh dari kebutuhan di masyarakat, relevansi pendidikan tinggi sangat penting kita jaga, agar perguruan tinggi tetap dibutuhkan oleh masyarakat.
“Relevansi artinya kampus merdeka, bagaimana kita bawa profesional, pelaku dunia usaha kedalam kelas, petani-petani modern kita bawa kedalam kelas, kita bawa kelas menjadi problem best learning dan project best learning,” ucapnya.
Sedangkan terkait kampus atraktif, ia menekankan bahwa saat ini yang diharapkan mahasiswa adalah ruang diskusi, interaksi, membangun ruang dialektikal, berinteraksi antar mahasiswa dan dosen, menjadikan kampus yang dinamis.
Menutup sambutannya Plt. Dirjen Diktiristek mengatakan, sekarang saatnya kita mengembalikan jiwa-jiwa kampus ini kembali ke kampus, karena satu setengah sampai dua tahun ini menjadi bangunan-bangunan megah yang kosong dan kehilangan ruhnya.
“Saatnya kita kembali ke pembelajaran tatap muka dengan muka modern, tatap muka baru di mana interaksi mahasiswa dengan dosen terjadi dengan dinamis, dimana interaksi antar mahasiswa terjadi dengan saling asah, asih dan asuh penuh dengan semangat untuk membangun masa depannya”, tutup Nizam.
Sementara itu Rektor Universitas Serang Raya dalam sambutannya menyampaikan bahwa, tema dari Rakernas ini merupakan tema yang merefleksikan kondisi pada saat ini, dan isu sentral yang akan diangkat adalah statuta perpajakan dan akreditasi. Dan terbentuknya asosiasi PPBTSI didorong oleh situasi dimana pada waktu DPR RI membahas undang-undang sisdiknas, yang salah satu pasalnya menyebutkan bahwa, penyelenggara dan atau satuan pendidikan yang akan didirikan oleh pemerintah ataupun masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.
“Peran penting Asosiasi BPPTSI ini dalam pelaksanaan rapat kerja nasional merupakan sebuah peristiwa penting dan membahas kemajuan dunia pendidikan tinggi di masa depan”, ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini Dharnita Chandra, Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah IV; Iswachyu Dhaniarti, Ketua Pelaksana Rakernas ABPPTSI Pusat; Hamdan, Rektor UNSERA dan Ketua Pelaksana ABPPTSI; Thomas Suyatno, Ketua Umum ABPPTSI; M. Arief, Pengurus Pusat Abpptsi; Septo Kalnadi, ASDA 1 mewakili Gubernur Banten, Iman Santoso, Wakil Ketua Umum ABPPTSI PUSAT; Mulya R Rachmatoellah, Ketua ABPPTSI Prov. Banten.