28.8 C
Jakarta

Hadiri Side Event W20 di Likupang, Ketum Kowani Suarakan Persoalan Kesetaraan Gender dan Diskriminasi

Baca Juga:

MINAHASA, MENARA62.COM – Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir, Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan jalannya kegiatan side event perdana dari lima side event dalam rangkaian pelaksanaan W20 Indonesia Presidensi 2022 di Likupang Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Kegiatan yang berlangsung pada 14-16 Februari 2022 dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju.

W20 adalah salah  satu bagian dari engagement group dari G 20 yang membentuk network dalam pemberdayaan perempuan untuk mendorong teradopsinya komitmen G20 terhadap isu-isu perempuan.

“Kami sangat berterimakasih kepada pemerintah Indonesia terutama Sherpa sebagai penanggungjawab G20, Kementerian KPPPA sebagai mother ministry yang telah menunjuk organisasi Kowani sebagai pelaksana dari event besar ini,” kata Giwo dalam siaran persnya, Ahad (20/02/2022).

Selain itu, Giwo juga menyampaikan rasa bangganya kepada Ketua Kowani Hardiani Uli Silalahi yang telah ditunjuk sebagai Chair W20. Termasuk Gubernur Sulut dan Bupati Minahasa yang telah bersedia menjadi tuan rumah side event yang perdana ini.

Issue yang dibahas pada event pertama tersebut adalah kesetaraan gender (gender quality) dengan nara sumber Prof Yoriko Meguro, perwakilan dari Jepang, Salma Al Rashid dari Saudi Arabia dan Martina Ragoto dari Italia. Diawali dengan sambutan oleh Head of Networks Partnerships and Gender Division OECD Development Center Bathlle Missika yang menjelaskan tentang sejarah berdirinya W 20.

Menurut Giwo, kesetaraan gender menjadi pembahasan yang menarik dalam side event tersebut. Sebab kesetaraan gender hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh banyak negara termasuk Indonesia.

“Perempuan masih dilihat sebelah mata dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari aspek ekonomi, politik, hukum, ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan dan lainnya. Inilah pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan segera,” jelas Giwo.

Karena itu, Giwo menyebut bahwa pertemuan Women20 (W20) selama dua hari di Likupang yang menghasilkan sejumlah rekomendasi membutuhkan komitmen semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan gender ini. Baginya, pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan menjadi kunci untuk mencapai agenda 2030 dengan dukungan teknologi digital.

Selain itu, penting disepakati kebijakan integral guna mengentaskan diskriminasi terhadap perempuan di semua sektor. “Untuk memperjuangkan kesetaraan gender, tentu membutuhkan kebijakan yang konsisten guna menghapus norma-norma gender konservatif yang saat ini masih mengakar kuat di tengah masyarakat,” tambah Giwo.

Sebagai federasi organisasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia, Kowani jelas Giwo, telah mengemban tema W20 yaitu Recover Together, Equally selama 97 tahun dalam programnya yang ditulis dalam Kongres yang diadakan setiap lima tahun sekali.

Ia juga menyebut tema ini mencerminkan bagaimana krisis dapat mempengaruhi advokasi terhadap pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. “Karena itu, kita harus terus menyuarakan eliminasi diskriminasi, untuk menciptakan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan sehingga membangun dunia yang adil dan makmur berdasarkan kebebasan, kedamaian serta keadilan sosial,” kata Giwo.

Ia berharap pertemuan W20 yang terdiri atas 5 event dapat mengatasi tantangan diskriminasi yang sedang berlangsung di negara-negara G20 dan bersama-sama mencari solusinya.

Senada dengan Giwo, Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, mengatakan kegiatan W20 menjadi momen yang tepat untuk melihat komitmen dari berbagai negara yang mendukung perempuan mencapai potensi penuh sebagai bagian dari tenaga kerja global untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja di negara-negara G20.  Pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan adalah kunci dalam mencapai agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, dan teknologi adalah enabler. 

Digitalisasi di berbagai bidang membawa potensi besar untuk mempercepat pemberdayaan perempuan,” jelas Uli.

Dari 5 event yang telah di agendakan, event pertama telah dilakukan di Likupang Minahasa Utara yaitu salah satu wisata unggulan prioritas pada 14 – 16 Februari 2022 di tengah pandemi covid-19 yang masih belum berakhir. Acara yg berlangsung secara hybrid tersebut dihadiri oleh Gubernur dan para Muspida se- Sulawesi Utara, Menteri KPPPA, Perwakilan UN Women di Indonesia, perwakilan Australia Embessy, Jepang Embassy, Ketua umum dan Dewan Pimpinan Kowani.

Setelah di Likupang, side events W20 Presidensi Indonesia hingga W20 Summit akan dilaksanakan di Batu, Jawa Timur dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Maret 2022, Manokwari, Papua Barat pada Mei 2022, Danau Toba, Sumatera Utara pada Juli 2022 dan Denpasar, Bali pada September – Oktober 2022.

Ada empat tema besar yang diusung W20 dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 yakni kesetaraan gender, inklusi ekonomi, peningkatan ketahanan perempuan perdesaan dan perempuan penyandang disabilitas dan akses terhadap fasilitas kesehatan yang adil secara gender.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!