30.6 C
Jakarta

Hadiri Webinar Dharma Santhi, Menag: Kemajemukan Jadi Sendi Utama NKRI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kemajemukan di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan yang selama berabad-abad telah menjadi sendi utama dalam menopang tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia. Karena itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak semua elemen masyarakat untuk tanpa lelah merawat kemajemukan dengan terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan yang dilandasi sikap saling menghargai dan menghormat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Hal tersebut disampaikan Menteri Agama dalam sambutannya pada Webinar Dharma Santhi Hari Raya Nyepi yang berlangsung Rabu (31/3/2021). Webinar Dharma Santhi Hari Raya Nyepi bertema Dharma Santhi Menjaga Kemajemukan dan Membangun Kolaborasi Harmoni Menuju Indonesia Maju tersebut terselenggara atas kerjasama Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dengan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI).

“Mari jadikan bangsa ini sebagai taman indah ragam puspa dengan menebarkan harumnya rasa persaudaranya dan wanginya ikatan kekeluargaan. Niscaya bangsa ini akan semakin maju, adil dan makmur,” kata Menag.

Menurutnya Dharma Santhi adalah cara yang diwariskan oleh pendiri bangsa agar kita semua selalu eling pada sangkaparaning dumadi serta menjadi refleksi atas kewajiban menjalankan dharmaning agama maupun dharmaning negara.

Senada juga dikemukakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga. Dalam sambutannya, Menteri Bintang yang juga menjabat sebagai Ketua WHDI tingkat propinsi Bali mengatakan kemajukan merupakan kekayaan bangsa indonesia yang dilambangkan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan semangat persatuan dan kesatuan dalam perbedaan, kemajemukan adalah potensi yang harus terus dikembangkan untuk membawa Indonesia kea rah yang lebih maju.

“Esensi dari Nyepi adalah bagaimana kita menjaga kelangsungan semesta melalui ajaran yang menekankan hubungan tiga elemen penting yakni sesame manusia atau pawongan, sesala alam sekitar atau pelemahan dan sesame Tuhan atau parahyangan,” jelas Menteri Bintang.

Sementara itu Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perayaan Nyepi sebagaimana perayaan hari keagamaan lainnya, merupakan bagian dari refleksi dan introspeksi diri yang tepat terhadap apa yang sudah kita lakukan sekaligus untuk merumuskan kembali harapan yang akan dicapai pada tahun yang akan datang.

Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo

“Karena itu, Kowani ingin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk dapat berekspresi dan memberikan dukungan kepada anggota untuk taat menjalankan ritual agamanya. Kowani selalu berupaya bersama merayakan peringatan hari keagamaan bersama anggota Kowani,” jelas Giwo.

WHDI lanjut Giwo bergabung ke Kowani sejak 2007. Sejak saat ini WHDI terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan Kowani dalam berbagai kegiatan terutama terkait kegiatan keagamaan Hindu.

“Kowani menjadi federasi organisasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia. Saat ini kami mewadahi dan memayungi 97 organisasi wanita di Indonesia termasuk WHDI,” tambah Giwo.

Menurut Giwo, sebagai bangsa yang plural dan multikulturan, Indonesia telah memperlihatkan keseimbangan yang patut menjadi teladan bangsa lain. Peringatan Hari Raya Nyepi sekaligus mengingatkan kita akan kedudukan dan peran wanita yang sama tingginya dengan kaum pria, seperti tertera dalam kitab agama Hindu. Bahwa kedudukan wanita adalah sangat terhormat dan sejajar dengan pria. Wanita adalah partner atau pasangan yang harus mampu mengembangkan potensi dan swadarma sebagai ibu bangsa untuk melahirkan generasi penerus yang beralahlak mulia, cerdas, santun, berkepribadian, takwa dan berbudi pekerti luhur.

Peringatan Hari Raya Nyepi bersama Kowani kali ini merupakan yang kedua kalinya. “Tahun 2015 kita selenggarakan secara offline, tetapi tahun ini karena ada pandemi, kita gelar secara online,” kata Ketua Umum WHDI Pusat Rataya B Kentjanawathy.

“Tujuan diselenggarakannya Hari Raya Nyepi Saka adalah untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, saling mengormati dan menumbuhkan saling toleransi sehingga menumbuhkan kedamaian,” tutup Rataya.

Webinar tersebut menghadirkan pembicara kunci Dirjen Binmas Hindu Kemenag Tri Handoko Seto.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!