JAKARTA, MENARA62.COM–Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bahwa kepala daerah yang terpilih dalam pilkada telah menjadi kepala-kepala daerah yang memperoleh mandat rakyat secara demokratis. Pesan ini disampaikannya terkait dengan pilkada serentak yang baru dilakukan kemarin.
Haedar berpesan, agar kepala daerah yang terpilih menjadikan mandat rakyat tersebut sebagai komitmen dan tanggungjawab moral maupun politik untuk sebesar-besarnya melindungi, memajukan, dan menyejahterakan rakyat. “Para kepala daerah terpilih jangan menganggap enteng dan bermain-main dengan amanat rakyat yang memilihnya,” ujar Haedar, Kamis (16/2/2017), seperti diberitakan Muhammadiyah.or.id.
Haedar menegaskan, jangan sampai ketika kampanye begiturupa dekat dan ingin merebut hati rakyat, begitu terpilih menjauhi rakyat. “Jauhi apa yang sekarang ini menjadi pameo publik, dipilih rakyat tapi jadi kepala daerah konglomerat,” ujarnya.
Artinya kelihatannya pejabat publik itu dekat dan terpilih karena rakyat, tetapi selama memimpin malah berubah menjadi konglomerat atau berhutang budi kepada konglomerat. Lebih jauh lagi menjadi pembawa kepentingan konglomerat atau pihak lain yang menggadaikan dan merugikan hajat hidup dan nasib rakyat. “Publik bahkan sudah banyak yang sinis dengan berseloroh, “menggusur rakyat demi konglomerat”,” ujar Haedar.
Haedar percaya, jika masih banyak kepala daerah di negeri ini, termasuk yang terpilih dalam pilkada 2017, yang berjiwa negarawan dan benar-benar tulus untuk memajukan dan mengangkat nasib rakyat. “Rawatlah sikap yang positif seperti itu sebagai bukti mencintai bangsa dan negara yang dengan susah payah diperjuangkan para pendahulu dan pendiri bangsa kita,” katanya.
Haedar berharap, agar para kepala daerah yang terpilih dapat menjadi kepala daerah yang mandiri dan bukan jadi boneka siapapun. “Berbuatlah sepenuh hati untuk rakyat, insya Allah rakyat pun akan mencintai para pemimpinnya, serta Dzat Yang Maha Kuasa pun akan melimpahkan berkah-Nya,” kata Haedar.
—Muhammadiyah.or.id–