TEGAL,MENARA62.COM — Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah membawa misi Nabi Muhammad SAW, yaitu menyebarkan Risalah Islam.
“Maju mundurnya roda Persyarikatan itu tergantung penggeraknya, sekalipun mobil rodanya bagus, mesinnya bagus, olinya bagus…..tapi kalau tidak ada yang menggerakkan, ya tidak ada artinya,” ujar Haedar saat peresmian gedung dakwah Muhammadiyah Pemalang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah,Ahad (8/7/2018).
Menurut Haedar, setelah adanya gedung Da’wah ini, maka Muhammadiyah di tuntut untuk lebih giat dalam bergerak. “Jangan sampai setelah ada gedung ini, malah untuk datang rapat saja tidak ada waktu,” ujarnya.
“Muhammadiyah kita ini tidak bergerak, stagnan atau lingkup itu-itu saja, tapi kita bergerak di segala lini kehidupan. Tapi kenapa Cina itu bisa menguasai segala lini di seluruh dunia, itu karena Cina selalu bergerak .Coba, oleh-oleh haji saja itu sebagian besar produknya Cina. Karena mereka itu, terus bergerak denga cita-cita ingin mengejar Amerika,” ujarnya.
Menurut Haedar, ada beberapa hal kalau Muhammadiyah ingin terus bergerak:
1. Celupan jiwa kita hrs Islam.
2. Karakter Dakwah Muhammadiyah hrs trs di jalankan.
“Jangan memusuhi orang-orang abangan yang belum ber-Islam. Jangan alergi dengan orang-orang PDIP, Nasdem, dan partai-partai abangan lainnya. Justru disitulah ladang da’wah yang sebenarnya. Jangan melulu da’wah hanya dikalangan santri saja. Itu sudah biasa. Jangan sampai orang-orang Muhammadiyah itu begitu melihat, misalnya saya berjalan/ngobrol sama orang-orang PDIP lalu dikatakan waaah….pak Haedar sudah pindah haluan, itu bukan ciri orang Muhammadiyah,” ujarnya.
3. Sikap Washatiyah Muhammadiyah harus tetap dijaga. “Kita sudah punya ciri gerakan sendiri, jangan sampai Muhammadiyah dibawa-bawa terlalu kekanan dan terlalu kekiri,” ujarnya.
4. Pimpinan harus punya ghirrah/rasa cemburu untuk berbuat kebaikan. “Kalau pimpinan itu tidak datang di pengajian, di rapat, lalu siapa yang akan merawat Muhammadiyah. Kalau pengajian jangan hanya di isi dengan keIslaman, tapi isi juga dengan ideologi Muhammadiyah, 60% Al Islam 40% Ideologi Muhammadiyah,” ujarnya.
5. Ukhuwah/Kebersamaan, jauhi ghibah walaupun itu benar yang di bicarakan.
Penulis: M Heri Susanto (Ketua PDPM Kabupaten Tegal)