27.8 C
Jakarta

Haedar Nashir Ingatkan Dua Pilar Utama PTMA Dalam Pidato Milad UMY 42

Baca Juga:

 

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi menutup rangkaian milad UMY ke-42 dengan melangsungkan acara Rapat Senat Terbuka Laporan Tahunan Rektor dan Pidato Milad 2023. Pidato Milad yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada Jumat (12/05) di ruang sidang utama gedung AR. Fachruddin B Lt 5. Dalam pidatonya, Haedar ingatkan dua pilar utama dan juga peranan strategis PTMA.

“Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berjumlah 174 termasuk UMY di dalamnya mempunyai peranan strategis yang penting. Salah satunya kekuatan dan pilar penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana ini juga menjadi cita cita nasional negara ini,” papar Haedar.

Tak hanya turut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Haedar juga mengklaim jika PTMA juga mempunyai peranan penting dalam membentuk juga membangun moral keadaban dan peradaban.

“Pada saat yang sama, PTMA juga mempunyai peranan moral membangun keadaban dan peradaban. Keadaban menyangkut moralitas kehidupan kita tentang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas. Sementara itu, peradaban menyangkut kebudayaan kita yang luhur,” lanjut Haedar.

Menurut Haedar, dua pilar utama ini menjadi mata rantai utama sebagai komitmen penting bagi PTMA dalam turut andil mencerdaskan, membangun keadaban dan peradaban bangsa. Muhammadiyah melalui perguruan tinggi ataupun sekolah-sekolah naungannya selalu berkomitmen dalam turut menuntaskan pendidikan bangsa demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang berkemajuan. Ia juga menyebut jika segala pencapaian UMY adalah proses akumulatif dari kemajuan yang telah diraih.

“Segala pencapaian UMY baik di kancah nasional maupun internasional di usia 42 tahun ini adalah proses akumulatif dari kemajuan yang telah diraih atas semangat gotong royong seluruh elemen UMY. Semangat untuk saling maju dan juga semangat membangun untuk menjadi institusi pendidikan yang berkualitas,” kata Haedar.

Ia juga menambahkan jika 42 tahun UMY mampu bertahan dan tetap berdiri itu juga karena kemampuan para pemangku UMY dan jajarannya dalam membaca situasi. “Walaupun baru 42 tahun berdiri, UMY mampu memberikan kemajuan yang signifikan, mulai dari kepemimpinan rektor-rektor terdahulu hingga saat ini. Ini juga menunjukan kepiawaian para pemangku UMY beserta jajarannya dalam membaca situasi, berbenah dan terus mengembangkan kualitas UMY itu sendiri,” terangnya.

Sementara itu, Rektor UMY Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM. ASEAN. Eng. mengatakan jika UMY ke depannya akan terus memperhatikan tantangan dan peluang yang ada serta terus berupaya untuk mengembangkan program-program yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan global. Dalam isu Sustainable Development Goals (SDGs), UMY juga berkomitmen dan berkontribusi untuk mewujudkan SDGs melalui catur dharma, serta mendorong dan mendukung penelitian dan pengembangan inovasi yang berorientasi pada kemanusiaan universal.

Gunawan juga mengatakan jika UMY saat ini berfokus menjadi Research Excellence University. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya riset dan juga inovasi yang dilakukan oleh civitas academica UMY itu sendiri. Dibangunnya pusat riset UMY juga salah satu langkah upaya UMY dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

“Saat ini sudah dibangun gedung pusat riset dan inovasi Dasron Hamid. Hal ini diharapkan agar segala riset yang dilakukan dosen ataupun mahasiswa UMY menjadi terpusat dan juga mempermudah civitas academica dalam berinovasi dalam bidang teknologi khususnya,” pungkas Gunawan. (RM)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!