SOLO, MENARA62.COM – Jelang penyelenggaran Hanebu Sauyun Concert yang diselenggarakan pada tanggal 29 September 2023 di Edutorium UMS, Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (PP IKA UMS) menyelenggarakan press conference pada Kamis (28/09/2023) di Hotel Alana.
Dr. Muzakar Isa, S.E., M.Si. selaku ketua panitia menjelaskan maksud dan tujuan konser ini. “Konser ini kita tujukkan untuk warga besar yang ada di Solo Raya. Kami memiliki pesan yang sangat mulia. Ini tahun-tahun menjelang tahun politik ,tahun-tahun yang dinamis, Mas rey mengatakan bahwa kita akan berkelompok , sesuatu yang tanda petik tidak membuat kita nyaman. Konser ini akan memberikan berbagai macam pesan-pesan yang menjadikan kita menjadi sauyun, kita menjadi seperti satu ikatan, maka dalam temanya adalah Indonesia Berseri Merajut Kebhinekaan, sesuatu yang sangat tepat sekali untuk kita gaungkan kita tampilkan pada akhir tahun ini,” jelasnya.
Rey Tanjung sebagai koordinator acara menjelaskan persiapan konser. “Persiapan kita ini malam ini kita cek sound semuanya, kemudian nanti kita usahakan semuanya bisa berjalan smooth, mulus dan tidak ada gangguan yang pastinya kami mengakomodir semuanya penonton tua, muda, cowok, cewek yang penting saat ini tidak ada perbedaan, tidak ada pemisah politik, pemisah agama, atau apapun di dalam Edutorium UMS. “Semuanya satu kepala, kepala Indonesia,” jelasnya.
Ada beberapa lagu yang dibawakan oleh teman-teman Wamsinomi, Denny Caknan (DC) yang sesuai dengan ciri khas lagunya, tetap yang diusung adalah keberagaman dan kebhinekaan.
Tentang pengisi acara, Rey menambahkan. “Ada grup namanya Wamsinomi, ada Owah Gerrband dan Denny Caknan, kita punya kerjasama juga sama komunitas Hindu Bali Solo kemudian komunitas Papua Solo Raya kemudian ada Hanoman School di Solo Raya kemudian ada sanggar-sanggar dari Solo Raya juga untuk merayakan acara ini,” tambahnya.
IKA UMS inginnya teman-teman dari tua sampai yang angkatan baru dari angkatan yang paling pertama sampai angkatan yang terbaru itu menjadi satu ikatan, satu sauyun, kemudian untuk masyarakat kita inginnya ini menjadi penggagas baru bahwa stop lah perpecahan ketika pemilu. “Selama ini pemilu selalu menjadi ajang perpecahan kita, kita satu rumpun, kita itu ibarat bambu, bambu yang satu rumpun , jangan lagi satu-satu, jadilah serumpun jadilah sauyun, agar kita menjadi kuat, bisa melawan bangsa bangsa besar,”pungkasnya. (*)