JAKARTA, MENARA62.COM – Pemerintah daerah diharapkan dapat merespons dan mendukung ship simulator atau simulasi kapal digital buatan siswa SMK bekerjasama dengan perguruan tinggi vokasi. Selain harganya jauh lebih murah dari produk impor, ship simulator buatan SMK juga memiliki kualitas yang bagus.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto saat mengunjungi stand PT Wahana Lentera Abadi bekerjasama dengan Ditjen Vokasi pada Temu Bisnis Tahap III di JCC, Selasa (31/5/2022).
Ship simulator buatan siswa SMK ini dibanderol dengan harga paling murah Rp500 juta. Sementara untuk paket lengkap dengan badan kapal dan monitor 180 derajat dibanderol dengan harga Rp2,1 miliar.
Harga tersebut lanjut Wikan jauh lebih murah dibandingkan buatan India yang harganya mencapai Rp4,7 miliar. “Kami berharap pemda dapat mendukung produk buatan dalam negeri ini,” katanya.
Dukungan terhadap hasil riset ship simulator dapat dilakukan dengan cara mengalokasikan anggaran dana alokasi khusus (DAK) fisik untuk pengembangan hasil riset tersebut.
“DAK khusus fisik kan ada di daerah, sementara SMK kan punya daerah. Kami dorong mereka bisa mendukung hasil riset ini,” ujarnya
Ia mengingatkan bahwa berdasarkan Permenhub 70 Tahun 2013, setiap SMK dan perguruan tinggi kemaritiman wajib memiliki alat simulasi tersebut. Alat simulasi kemudi kapal tersebut dilengkapi dengan berbagai fitur di antaranya kapal pandu, kapal BMTI, kapal penumpang, sekoci, dan kapal kargo.
Sementara untuk pelabuhannya, baru terdapat lima pelabuhan yakni Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Banda Neira, dan Benoa.
“Semuanya sesuai dengan kondisi riil yang ada di kapal dan pelabuhan. Dengan demikian, siswa dapat belajar mengemudikan kapal melalui alat simulasi ini,” tegas Wikan.
Di tempat yang sama, Kepala BBPPMPV-BMTI Supriyono mengatakan pembuatan ship simulator ini berdasarkan peluang yang dibaca oleh pelajar vokasi, yakni kebutuhan transportasi kelautan di Indonesia sangat besar. Produk ship simulator ini telah masuk dalam e-katalog nasional.