SOLO, MENARA62.COM – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banjarsari, Kota Solo, gelar pengajian hari ber-Muhammadiyah sejak pukul 06.00 WIB – 08.00 WIB.
Bertempat di pendopo SMA Muhammadiyah 3 Jalan S. Parman Nomor 9 Kestalan, Banjarsari, Ahad (21/12/2025)
Acara pengajian ini menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Solo ustaz KH Anwar Sholeh.
Pengajian ini dihadiri oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan ‘Aisyiyah Banjarsari, para kepala sekolah Muhammadiyah, para guru Sekolah Muhammadiyah.
“Pengajian pada pagi hari ini di awali dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran oleh Baruno Nasution dari SD Muhammadiyah 1 Solo dengan kepala sekolah Sri Sayekti,” ujar Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarsari, Rusmanto.
Dalam sambutan Rusmanto menegaskan bahwa SMA Muhammadiyah 3 dulu berada di Jebres dan sekarang pindah di daerah Kestalan.
“Pengajian hari ini adalah hari ber-Muhammadiyah dan penyerahan SK desa sehat mandiri Aisyiyah PCA Banjarsari kepada PRA Ketelan,” ucapnysa, sambil tersenyum.
Sementara itu, Ketua PDM Solo Anwar Sholeh mengatakan seorang pemimpin Muhammadiyah harus faham pentingnya semangat gerakan wasathiyah yang dinamis dan kreatif dalam kehidupan berorganisasi maupun bermasyarakat.
Dia menegaskan bahwa pengajian tidak perlu terlalu lama, tetapi harus jelas dan membawa manfaat bagi jamaah.
“Muhammadiyah itu gerakan wasathiyah. Di dalam gerakan wasathiyah ada nilai dinamis dan kreatif. Pimpinan Muhammadiyah harus dinamis dan kreatif,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa kebersamaan dalam pengajian mampu mendekatkan hati serta memperkuat persaudaraan sesama muslim, bahkan hingga akhirat.
“Paseduluran dunya tekan akhirat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan motivasi kepada jamaah agar terus meningkatkan semangat beribadah dan berorganisasi. Dia optimistis melihat semangat para ibu-ibu, dan berharap kaum bapak dapat meningkatkan semangat yang sama.
Menurutnya, bergaul dengan baik dan menjalin hubungan sesama manusia di dunia akan memberikan dampak kebaikan di akhirat.
Rezeki, kebahagiaan, kesulitan, hingga seluruh perjalanan hidup, semuanya kembali kepada Allah SWT. Karena itu, ia mengajak jamaah membiasakan dzikir dalam keseharian.
“Kalau rezeki seret bacalah istighfar. Kalau mendapat rezeki bacalah alhamdulillah. Kalau akan memulai aktivitas bacalah bismillah,” pesannya.
Di tengah tantangan hidup saat ini, ia menekankan pentingnya keikhlasan meski tidak mudah. Bahwa aktivitas rumah tangga pun bernilai ibadah, termasuk merawat keluarga, menyayangi anak, hingga menjaga keharmonisan bersama pasangan.
“Bercanda dengan pasangan itu juga ibadah,” ujarnya. (*)

