TEGAL, MENARA62.COM — Ribuan warga Muhammadiyah kabupaten Tegal kunjungi pengajian hari bermuhammadiyah, Ahad (15/4/2018). Mereka menghadiri hari ber-Muhammadiyah atau sering disebut HBM, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tegal yang mendatangkan Prof M Amien Rais, mantan ketua umum PP Muhammadiyah sebagai pembicara.
HBM yang diselenggarakan secara rutin Ahad kliwon ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Kramat (Muhamka) Kabupaten Tegal. Turut hadir dalam HBM yakni seluruh jajaran PDM serta ribuan warga dan simpatisan Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
Dalam tausiyahnya Amien Rais menerangkan, di Indonesia ada banyak kedzaliman, yakni kedzaliman sosial, kedzaliman politik, kedzaliman agama, dan masih banyak kedzaliman yang lain. Jika mengacu para azas negara yakni Pancasila maka seharusnya tidak ada kedzaliman. “Pancasila pada sila kedua menerangkan tentang keadilan, begitu pula pada sila kelima. Sudah seharusnya negara ini menegakkan keadilan seadil-adilnya, namun selama ini keadilan itu belum dirasakan,” ungkap Amien.
Menurutnya, Indonesia sudah merdeka sejak 73 tahun yang lalu, namun negara ini masih belum paham, bahkan kurang tajam dan akurat dalam memahami pesan-pesan dalam al-Qur’an. Seharusnya bisa, sebab Islam di Indonesia adalah mayoritas.
“Melawan kedzaliman merupakan tugas kita bersama, bukan hanya Muhammadiyah, karena saat ini kekuatan asing sudang mengcengkram di negeri ini,” paparnya.
Ia menegaskan, umat Islam harus berjuang fisabilillah. “Salah satu upayanya ialah harus melakukan rekonstruksi bersama dalam membangun suatu bangsa,” jelasnya.
Negara ini masih bisa diubah tanpa pertumpahan darah, tentu dengan strategi yang mantap. Sayangnya, menurut Amien, di Indonesia banyak orang konyol yang asal mengeluarkan pernyataan, dengan mengatakan bahwa agama jangan disandingkan dengan politik. “Inilah salah satu upaya untuk menjauhkan umat Islam dari politik, alhasil ketika pilkada maupun pilpres mereka acuh,” ujarnya.
Diakhir Amien berpesan kepada seluruh warga Muhammadiyah dan jama’ah yang hadir. “Jangan tinggalkan yang sunnah seperti sholat rowatib, tahajjud, baca al-Qur’an serta puasa senin kami,” tutupnya.