JAKARTA, MENARA62.COM– Kesehatan jiwa menjadi perhatian utama dalam peringatan Hari Kesehatan Dunia 2017 yang jatuh pada 7 April. Dengan mengambil tema Depresi: Yuk..Curhat, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, M Subuh, mengingatkan relevansi kesehatan jiwa dengan situasi sekarang dimana angka depresi meningkat, juga kasus bunuh diri.
“Orang biaca kesehatan masih pada sebatas masalah fisik. Padahal psikis juga memiliki keterkaitan,” jelas Subuh, Kamis (06/04/2017).
Menurutnya kesehatan jiwa memiliki keterkaitan erat dengan kesehatan fisik. Dimana ada banyak jenis penyakit seperti jantung, stroke, diabetes dan lainnya yang dipicu oleh kondisi psikis seseorang. Atau sebaliknya mereka yang menderita berbagai penyakit tersebut akan mengalami gangguan psikis.
Subuh mengatakan resolusi Majelis Kesehatan Dunia poin 65.4 tahun 2012 menyebutkan beban global gangguan jiwa membutuhkan layanan komprhensif dan respon terkoordinasi dari sektor kesehatan dan sektor sosial di tingkat nasional. Resolusi ini diikuti dengan Draft Global Mental Health Action Plan 2013-2020 yang disusun oleh WHO. Dimana didalamnya tercantum salah satu tujuannya untuk menyediakan layanan kesehatan jiwa dan perawatan sosial yang komprehensif, terintegrasi dan responsif di masyarakat.
Resolusi tersebut mendesak negara anggotanya untuk mengembangkan kebijakan yang komprehensif dan strategi yang menangani promosi kesehatan mental, pencegahan gangguan mental dan identifikasi awal, perawatan, dukungan, pengobatan dan pemulihan orang dengan gangguan mental.
“Selain itu juga mendesak negara untuk memberikan prioritas yang tepat dan perampingan untuk kesehatan mental serta mengalokasikan sumber daya yang tepat,” lanjut Subuh.