“Sungai Ciliwung, salah satu sungai penting untuk Jakarta. Permasalahan di Ciliwung cukup pelik seperti pelanggaran aturan dengan berdirinya bangunan di atas garis sepadan sungai, membuang saluran tinja langsung ke sungai, pelaku usaha yang membuang limbah dan sampah ke sungai hingga sub daerah aliran sungai,’’ jelas Suparno
Suparno lantas melanjutkan “Kampanye penyadaran publik wajib terus digaungkan. Kami memilih melakukan live streaming karena paling efektif menjangkau publik secara luas di tengah pandemi Covid-19 ini. Kita perlu disadarkan bahwa masalah sungai di Indonesia akan berpengaruh pada samudra yang saling terhubung dengan pantai-pantai di seluruh dunia. Permasalahan sungai ini menjadi tanggung jawab kita semua.”
Hakikat Ciliwung juga menyelenggarakan webinar pada Jumat, 25 September 2020, berjudul “Sungai dan Segala Permasalahannya”. Pada kesempatan ini, hadir sebagai narasumber Broer Nicko, Jagakali Cirebon; Suparno Jumar, co-founder dan flagman Hakikat Ciliwung; dan Bjonar Hotvedt, Deputy Head of Mission, Embassy of Norway untuk Indonesia. Bincang daring ini dimoderasi oleh Priadi Wibisono. Webinar ini memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam tata kelola sungai di Indonesia. Lain dari itu, sesi perbincangan ini juga bertujuan untuk mencari solusi dan peluang kolaborasi untuk menjawab segala permasalahan sungai ke depannya.
Bjonar Hotvedt Deputy Head of Mission, Embassy of Norway untuk Indonesia dalam webinar menuturkan “Empat dekade lalu Norwegia memiliki masalah yg sama dengan Indonesia, yaitu sungai yang penuh sampah. Tapi dengan aturan ketat dari pemerintah, program yang menjangkau semua sektor publik secara intensif, penegakan hukum yang kuat, saat ini sungai-sungai di Norwegia sudah sangat bersih, bahkan airnya layak minum. Kuncinya adalah pemerintah yang disiplin dan berinvestasi pada upaya pengolahan limbah.”
Sebagai pengingat, mungkin tak banyak dari kita masyarakat Indonesia yang menyadari bahwa ribuan sungai yang mengalir membelah wilayah dan membentuk ruang perkotaan adalah anugerah Tuhan yang Maha Esa. Sungai memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia antara lain sebagai sumber mata air, energi pembangkit listrik, sumber irigasi, sumber mata pencaharian, mengalirkan air ke hilir, dan sebagai sarana transportasi.
“Sebagai upaya kolektif untuk meningkatkan kepedulian terhadap sungai, setiap individu perlu mengambil peran. Bagi kami pekerja seni memasukan pesan-pesan kepedulian kepada sungai dilakukan melalui berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti mengolah limbah sampah menjadi barang yang berdaya guna, menyampaikan pesan-pesan melalui lagu, tarian, dan drama. Kami merasa cara ini cukup efektif untuk menarik perhatian masyarakat agar memiliki wawasan lingkungan,” tutup Broer Nicko, Jagakali – Cirebon. (*)