YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menghibahkan mesin pencacah plastik kepada Kelompok Dasawisma Lili, Sorowajan, Dukuh Glugo, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul Ahad (19/3/2023). Mesin ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah sampah plastik rumah tangga yang semakin lama semakin menumpuk.
Dasawisma Lili merupakan kelompok ibu-ibu rumah tangga yang telah
melakukan program sedekah sampah di lingkungan Dukuh Glugo, Kalurahan Panggungharjo, Kabupaten Bantul. Selama ini, kelompok ini sudah merintis program pemilahan sampah di setiap rumah tangga dan bersama-sama kelompoknya melakukan pengelompokan jenis sampah dan dijual ke pengepul.
Tim PKM UMY terdiri sebagai koordinator Endah Saptutyningsih, dosen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan beranggotakan Berli Paripurna Kamiel, dosen Fakultas Teknik. Pendampingan terhadap Kelompok Dasawisma Lili dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan mesin pencacah plastik sehingga sampah yang disetorkan ke pengepul akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Selain itu pelatihan recycle sampah plastik tersebut juga dilakukan kepada kelompok dasawisma tersebut agar anggota dasawisma bisa memiliki ketrampilan dalam mengubah cacahan sampah plastik menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi seperti tatakan, nampan atau produk asesoris lain yang bermanfaat bagi rumah tangga.
“Dengan mesin pencacah plastik diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah
sampah plastik rumah tangga. Bahkan sebagian hasil cacahan plastik dapat diolah
menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi,” kata Endah di sela-sela penyerahan mesin pencacah plastik.
Dijelaskan Endah, Dukuh Glugo memiliki potensi sampah plastik rumah tangga yang cukup besar, tetapi belum dikelola secara optimal. Padahal sampah plastik ini memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik dengan menggunakan mesin pencacah, terlebih jika disinergikan dengan pengembangan ekonomi rumah tangga, seperti kegiatan recycling sampah yaitu pembuatan handycraft yang berasal dari olahan sampah plastik.
Sementara Veronica Dwihening, Ketua Kelompok Dasawisma Lili, mengatakan bahwa hibah mesin pencacah dan pendampingan Tim PKM UMY selama ini sangat membantu anggota kelompoknya. Anggotanya lebih paham tentang pentingnya memelihara lingkungan dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di mana dengan mengubah bentuk sampah plastik bisa meningkatkan nilai jual sehingga dapat menambah pendapatan rumah tangga.
“Semoga semakin banyak warga yang memanfaatkan hasil dari program PKM ini.
Harapan terbesar kami adalah semoga kerjasama ini bisa berkelanjutan di masa
mendatang,” kata Dwihening saat uji coba mesin pencacah plastik yang telah
dihibahkan Tim PKM UMY. (*)