Betapa bahagianya ketika harta yang kita miliki, ilmu yang kita punyai, kedudukan dan jabatan yang kita emban, popularitas yang kita sandang, karya yang kita hasilkan, semuanya melimpahkan keberkahan bagi hidup kita di dunia ini dan akhirat nanti.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana agar semua yang melingkupi kehidupan kita itu mampu menjadi ladang amal kebaikan, dan mampu menghadirkan keberkahan bagi hidup kita?
Mari kita lihat dan cermati segala yang melingkupi hidup kita. Harta yang kita miliki saat ini, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan. Ada dua pertanyaan yang akan disampaikan tentang harta kita. Dari mana kita dapatkan, dan ke mana kita belanjakan? Maka, harta yang melimpahkan berkah adalah yang kita dapatkan dengan cara halal, dan dibelanjakan untuk kebaikan sesuai yang diajarkan Tuhan melalui kitab suci-Nya. Juga dicontohkan Nabi Muhammad SAW melalui hadisnya.
Ilmu yang kita punyai, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan. Apakah ilmu itu bermanfaat ataukah tidak? Maka, ilmu yang menghadirkan keberkahan adalah ilmu yang mampu memberi manfaat, tidak hanya kepada pemiliknya, tetapi juga kepada sesama.
Kedudukan dan jabatan yang diamanatkan kepada kita, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan. Apakah kita amanah ataukah khianat? Maka, kedudukan dan jabatan yang melimpahkan keberkahan adalah yang diemban dengan penuh sikap amanah, melahirkan kebaikan untuk semua.
Popularitas yang melambungkan nama kita, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan. Apakah popularitas itu membuat kita tetap rendah hati ataukah justru bangga diri? Maka, popularitas yang melahirkan keberkahan adalah yang membuat kita semakin rendah hati di hadapan sesama, dan rendah diri di hadapan Tuhan.
Karya yang kita hasilkan, kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Tuhan. Apakah karya itu mampu menggugah kesadaran kita untuk menjadi lebih baik, ataukah sekadar ‘bualan’ dan ‘basa-basi’ kita agar dianggap hebat, dan justru membuat kita bangga hingga lupa kepada Sang Pencipta? Maka, karya yang melimpahkan keberkahan adalah yang mampu menggugah kesadaran pemiliknya untuk menjadi lebih baik, dan semakin mendekatkan dirinya kepada Sang Pencipta.
Seluruh yang melingkupi diri kita akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan kelak. Berbahagialah kita, jika kita mampu mempertanggungjawabkan semua yang kita miliki; harta, keluarga, ilmu, kedudukan dan jabatan, hingga karya.
Hidup yang berlimpah berkah akan kita dapatkan, ketika kita menjalani setiap langkah kehidupan ini dengan penuh kehati-hatian, selalu memperhatikan dan memperhitungkan aturan-aturan yang sudah Tuhan gariskan dalam kitab suci-Nya, juga teladan yang sudah dicontohkan oleh Nabi-Nya.
Hidup yang berlimpah berkah adalah ketika setiap nikmat, sekecil apa pun selalu kita syukuri. Setiap ujian dan cobaan yang datang menimpa kita hadapi penuh kesabaran dan prasangka baik kepada Tuhan. Setiap langkah yang kita ayunkan, ditujukan untuk meraih keridlaan-Nya. Setiap desah nafas yang kita hembuskan, dihiasi dengan menyebut nama-Nya.
Hidup yang berlimpah berkah adalah hidup yang tidak semata-mata terpaku pada materi, tetapi pada nilai dan kebermaknaannya. Harta, ilmu, jabatan, popularitas, karya, kesemua itu akan melimpahkan berkah ketika mampu menghadirkan manfaat dan kebaikan untuk diri kita dan orang lain.
Hidup yang berlimpah berkah adalah hidup yang diorientasikan hanya untuk meraih rida Tuhan.
Ruang Inspirasi, Senin (31/8/2020).