SOLO, MENARA62.COM – Adalah ibu Noormala, pimpinan Balai Bahasa Maluku Utara, pagi itu mengontak Dra Novi Saptina, agar cerpennya diterbitkan di Balai Bahasa Maluku Utara, untuk mewarnai karya bahasa dan sastra disana, Selasa (5/1/2020).
Novi menyetujuinya. Dan jadilah cerpen Novi menghiasi lembaran sastra dan bahasa di Maluku Utara. Judul cerpennya “Uang 50 Juta”, mengisahkan tentang tarik ulur keputusan seorang ibu membelanjakan uangnya di jalan Allah atau jalan dunia. Pertentangan yang kuat toh harus dipilih salah satu. Begitulah ceritanya.
“Cerpen adalah cerita pendek, berisi cerita yang terjadi sehari- hari. Topiknya bisa RT masalah sehari- hari yang remeh temeh, tapi juga bisa bercerita tentang seni, budaya bahkan politik ataupun teknologi, namun dikemas dalam artikel cerita pendek, disebut cerpen, ada tokohnya, pelakunya, dan liku-likunya. Ada konflik batin, yang akhirnya action mengambil keputusan,”papar Novi Saptina.
Itulah yang membuat Dra.Novi Saptina, setelah terpilih 100 terbaik pengkampanye bahasa Bangga Berbahasa Indonesia, melebarkan karyanya menulis cerpen.
Dan cerpennya diakui Balai Bahasa Maluku Utara, dan diterbitkan di majalah Bahasa dan Sastra Harmoni. Sebuah majalah yang memuat tulisan Bahasa Indonesia dan Satra, di bawah Kemendikbud Republik Indonesia.
“Ini adalah salah satu tugas yang diemban sebagai pengkampanye bangga berbahasa Indonesia, Dimulai dari cerpen,”ucap Novi.
Karena ingin melebarkan kemampuannya menulis cerpen dengan bahasa dan sastra yang baku dan standar yang diukur oleh balai bahasa, setelah sudah berbagai karyanya opini, esai, feature, juga video pendek mendapat beberapa penghargaan dan kejuaraan.
Dari cerpen ini diharapkan akan melebarkan sasaran pada pecinta cerpen untuk mensosialisasikan tema lebih luas lagi dengan kemasan cerpen.
“Khususnya dalam berbahasa Indonesia yang baik. Namun juga melalui cerpen bisa disampaikan isu- isu nasional,” pungkasnya.
Dihubungi, Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd menyampaikan walaupun usia sudah tidak produktif pendidik kami tetap berinovasi dan produktif.
“Silakan bu Novi bisa berkolaborasi dengan pedalangan, musik, dan olahraga,’’ pungkas Sayekti, di sela-sela penyerahan tali asih.
(Jat)