26.2 C
Jakarta

Himbauan Pelaksanaan Syiar Takbir Keliling PWM DIY

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM

Takbir di malam id hukumnya sunnah bagi setiap muslim. Takbir dapat dilaksanakan sendiri atau berjamaah, dapat dilaksanakan di rumah, di masjid, di mushalla, juga di jalan. Bisa dilaksanakan dengan duduk berdiam diri, jalan, atau dengan berkendara, baik darat, laut maupun udara.Di masyarakat Muslim di Indonesia kegiatanTakbir Keliling bukan sekedar kegiatan dengan nuansa syiar agama, tetapi juga nuansa seni budaya.

Dalam Tanya Jawab Agama, Majelis Tarjih Muhammadiyah menjelaskanSyiar Takbir keliling yaitu membaca takbir dengan cara dikomando biasanya dilakukan dengan berjalan kaki atau berkendaraan keliling melewati kampung-kampung atau jalan raya. Takbir dengan cara ini memang tidak dijumpai hadits yang menerangkan seperti itu. Namun demikian, praktek membaca takbir dua hari raya, dapat ditemukan contohnya.Dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari sbb: Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar (tanpa sanad) bahwa keduanya pergi ke pasar, pada hari kesepuluh sambil membaca takbir dan orang-orang mengikuti takbir mereka. Hal yang demikian juga diriwayatkan oleh al-Bagawi dan al-Baihaqi, bahwasannya Ibnu Umar itu sebagai orang yang selalu memperlihatkan tuntunan nabi membaca takbir dari rumahnya sampai ke tempat shalat.

Takbir Keliling yang dikumandangkan pada dua hari raya, di samping bermakna syukur pada hari yang penuh kegembiraan juga sekaligus syiar akan keagungan Allah. Untuk menjaga syiar dakwah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY menghimbau sbb:

Pertama, Menjaga ketertiban selama pelaksanaan Takbir Keliling. KalauTakbir Keliling selalu memenuhi jalan raya, tetap diusahan memberi jalan kepada pejalanan yang dalam kondisi darurat. Koordinasi dengan pihak keamanan adalah upaya menjaga ketertiban dalam Takbir Keliling. Menjaga situasi dan kondisi agar tetap aman dan kondusif.

Kedua, Suara takbir tetap menjadi syiar utama dalam Takbir Keliling. Walaupun ada maskot, gerak dan kostum dalam menyemarakkan takbir keliling. Tetapi syiar utama Takbir Keliling adalah suara Takbir yang dikumandangkan. Panitia Takbir Keliling perlu menekankan dalam Lomba Takbir Keliling nilai tertinggi pada suara takbir yang syahdu, merdu dan sesuai lafaz. Music jangan mengalahkan suara takbir.

Ketiga, Perhatikan waktu takbir keliling. Jangan sampai Takbir Keliling berkhir dini hari. Banyak kejadian panitia dan peserta takbir keliling selesai lomba dini hari, pagi harinya bangun kesiangan dan tidak mengikuti sholat id. Sehingga menjaga waktu lomba Takbir Keliling agar selesai sebelum dini hari perlu dilakukan oleh panitia.

Keempat, Dalam Takbir Keliling ada unsur seni budaya. Seni budaya adalah hasil dari rasa, karya dan karsa manusia dalam merasakan keindangan hidup. Seni Budaya dalam Takbir keliling tentunya yang sesuai dengan tuntunan Islam dan mengajak kepada kepada Allah SWT. Seni budaya dalam Takbir Keliling perlu menjaga aurat laki-laki dan perempuan, maskot tidak menjurus kepada kesyirikan dan tidak berlebihan dalam pembiayaan.

Editor: Iwan Setiawan dan Arief  Hartanto

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!